Ketua PGRI Jateng Sebut PTM Berjalan Fleksibel

TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Sekolah-sekolah di wilayah bukan zona merah atau level 4 sudah diperbolehkan melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sejak Senin (30/8/2021) kemarin.

Namun demikian, PTM dilakukan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam pedoman yang disusun pemerintah.

"Kebijakan Nadiem (Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi/Mendikbudristek) cukup tegas.

Berdasarkan SKB (surat keputusan bersama) 4 Menteri PTM bisa dilaksanakan pada Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM level 3 ke bawah," kata Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Tengah, Dr Muhdi, Jumat (3/9/2021).

Seperti diketahui, landasan yang digunakan sebagai pelaksanaan PTM terbatas yakni SKB 4 Menteri No 4 Tahun 2021.

Dalam SKB tersebut, terdapat aturan jika guru dan tenaga kependidikan harus melakukan vaksinasi.

Sementara, untuk peserta didik, vaksinasi bukan syarat untuk pembelajaran tatap muka.

Selain itu, beberapa aturan terkait protokol kesehatan juga telah dibuat untuk proses PTM.

Semisal, jarak antar-siswa dan durasi atau waktu belajar di ruang kelas.

Sarana dan prasarana semisal masker, tempat cuci tangan, dan sebagaina juga diatur.

Selama proses pembelajaran, warga sekolah tidak berkerumun.

"Keputusan ini (memulai PTM) sangat tepat.

Jangan sampai seperti kemarin-kemarin, ketika sekolah sudah siap melaksanakan PTM dengan dilaksanakannya uji coba, namun pemerintah maju mundur memutuskan kapan memulai PTM.

Hingga akhirnya saat itu PTM tertunda," jelasnya.