Berita Jateng
Ini Solusi Bangkit dari Pandemi Covid-19 Warga Karangklesem Purwokerto
Pandemi Covid-19 menjadikan seluruh sektor di masyarakat harus mampu bertahan dan beradaptasi.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muh radlis
"Jadi kita waktu itu minta petugas pencari rongsok agar tidak usah muter-muter mencari rongsok, bisa di rumah saja milah rongsok, hasilnya 50-50 persen.
Jadi kalau dapat sejuta kami dapat 500 ribu," katanya.
Ternyata usahanya membuahkan hasil, dari 430 KK di RW 5, hampir 70 persennya telah menyumbangkan rongsok rumahan mereka.
Selain itu setiap bulannya mereka mampu menghasilkan ratusan hingga jutaan rupiah dari penjualan rongsok tersebut.
Dalam satu bulan, pihaknya dapat mengumpulkan sebanyak 8 jerigen jelantah.
Satu jerigennya bisa berisikan 18 liter, sedangkan satu jerigen dihargai Rp 100 ribu.
"Kita kalau jelantah bisa dijual sebulan sekali, kalau rongsok itu sekitar dua bulan sekali, bisa sampai satu jua lebih.
Biasanya total sebulan kami bisa dapat Rp 2 juta," ungkapnya.
Karena tak cukup lahan untuk menampung sampah, iapun akhirnya pun meminta tolong kepada salah satu warga, untuk meminjam tanahnya dibuatkan bank sampah.
Hingga akhirnya ada seorang warga yang meminjamkan tanahnya untuk pembuatan bank sampah.
"Setelah kami komunikasikan akhirnya dipersilahkan, saya yakin lima tahun di sini tidak akan ada masalah," tambahnya.
Sejak adanya bank sampai dan jelantah itu, banyak warga yang terbantu terutama yang positif.
Bahkan hingga ada bantuan beasiswa bagi siswa kurang mampu.
"Kita kadang dalam satu RT itu bantu minimal dua orang, mereka yang secara ekonomi tidak mampu, ataupun beasiswa pendidikan.
Satu orang bervariasi dari mulai Rp 50-80 ribu untuk uang tunainya, itu sembakonya nominalnya sampai Rp 70-80 ribu.