Berita Kendal
Ada 100 Lebih Pelaku Seni Budaya di Kabupaten Kendal Terdampak Pandemi Covid-19
Ketua Dewan Kesenian Kendal, Kiswanto mengaku belum mendapatkan izin menyelenggarakan event budaya dan kesenian.
Penulis: Saiful Masum | Editor: muh radlis
"Dampak yang paling kami rasakan adalah ekonomi.
Banyak anggota yang kelimpungan, yang punya kerjaan bisa fokus pada kerjaan.
Yang pelajar fokus belajar, yang gak punya pekerjaan cari pekerjaan serabutan untuk menyambung hidup," ujar dia.
Ia berharap, seniman budaya di Kabupaten Kendal bisa bangkit lagi dengan dibukanya event secara bertahap.
Ketua group kesenian singo barong Ngesti Budoyo Jati Manunggal, Heri Utoyo mengatakan, ada 50 orang yang tergabung dalam seni barong binaannya.
Kata dia, selama pandemi berlangsung hanya bisa menjalankan latihan tertutup.
Heri mangaku belum mendapat angin segar atas keberlangsungan pelaku seni saat ini.
Mereka hanya bisa menunggu sampai pemerintah mengizinkan pagelaran seni budaya dibuka kembali untuk umum.
"Selama ini (pandemi), kami hanya latihan.
Tak ada pendapatan sama sekali, urusan ekonomi jadi kebutuhan dan usaha masing-masing," kata dia.
Heri mengaku senang kelompok seni budayanya diberi kesempatan tampil memeriahkan Hari Sumpah Pemuda 2021.
Ia berharap, kesempatan ini menjadi titik terang bangkitnya pelaku seni budaya setelah terdampak pandemi Covid-19.
"Sampai saat ini belum ada izin bagi kami untuk menyelenggarakan event.
Kami hanya berharap, pandemi ini cepat berakhir, pelaku seni bisa bergeliat lagi," harapnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pantura/foto/bank/originals/Sejumlah-pelaku-seni-budaya-menampilkan-kesenian-kuda-lum.jpg)