Kriminal dan Hukum
Karena Ini Suami di Tegal Tikam Istri hingga Tewas di Depan Anak, Ketua RT Ungkap Perangai Pelaku
Karena Ini Suami di Tegal Tikam Istri hingga Tewas di Depan Anak, Ketua RT Ungkap Perangai Pelaku
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: yayan isro roziki
TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Permasalahan rumah tangga diduga menjadi pemicu Trisno alias Slamet (35) tega membunuh istrinya sendiri Masrukha (36) menggunakan senjata tajam.
Bahkan aksinya tersebut ia lakukan di hadapan anak semata wayang mereka yang baru berusia 3 tahun.
Informasi tersebut, diperoleh saat Tribun-pantura.com mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan yaitu di Desa Dukuhjati, RT 12/RW 06, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Senin (22/11/2021) dan bertemu dengan warga sekitar termasuk ketua RT.
Baca juga: Sedang Gendong Anak Beli Jajan, Istri di Tegal Dihajar Suami hingga Tewas Bersimbah Darah
Baca juga: Terungkap, 2 Bulan Sebelum Perampokan Satpam Gudang Rokok di Solo Terima Ancaman Pembunuhan
Di TKP darah masih terlihat meskipun sudah samar-samar. Darah terlihat ada di lantai dan juga tembok rumah salah satu warga.
Sesuai penuturan Ketua RT 12 Desa Dukuhjati Wetan Tasori, belakangan antara pelaku dan korban memang dalam kondisi yang tidak baik, karena sedang dalam proses perceraian.
Baik Tasori maupun warga sekitar juga mengaku tidak terlalu mengenal sosok pelaku (Slamet), karena memang biasanya tidak tinggal di rumah orangtuanya, melainkan di rumah sang istri di Desa Bolakwaru, RT 02/RW 03, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal.
"Kalau yang saya tahu memang sedang dalam proses perceraian, tapi yang terduga pelaku tidak mau bercerai."
"Bisa jadi korban sudah lelah, karena perangai suaminya yang diketahui sering main judi online, terlebih yang kerja juga si korban, kalau Slamet hanya pekerja serabutan saja."
"Tapi ya kalau untuk pastinya karena masalah apa saya tidak tahu," ungkap Tasori.
Dikatakan, pada saat kejadian penusukan terjadi kondisi sedang sepi karena cuaca mendung dan sudah sore hari sekitar pukul 16.15 WIB.
Kebanyakan warga sedang berada di dalam rumah dan bekerja di sawah sehingga tidak ada yang mengetahui kejadian naas tersebut.
Pemilik warung yang mengetahui pertama kali juga tidak berani menolong karena saat itu posisi yang ada perempuan semua.
"Kalau menurut cerita yang saya dengar, jadi saat itu korban sedang beli jajan bersama anaknya, lalu tiba-tiba langsung ditarik oleh terduga pelaku ke TKP penusukan."
"Tidak ada suara ribut-ribut, teriakan minta tolong atau apa, tapi katanya sang anak menangis."
"Setelah melancarkan aksinya Slamet langsung kabur dan sampai sekarang belum ditemukan," jelasnya.
Terpisah, Kapolres Tegal AKBP Arie Prasetya Syafa'at melalui Kapolsek Kedungbabteng Iptu Riyadi mengungkapkan, korban sengaja datang karena ingin menemui sang anak dan mengajak jalan-jalan.
Hal tersebut dilakukan karena sang anak akan diajak bapaknya (terduga pelaku) pergi ke Jakarta pada Minggu (21/11/2021).
Akhirnya korban mengajak jalan-jalan dan saat akan pulang anaknya menangis minta jajan.
Keduanya pergi ke warung dan tidak lama Slamet ini menyusul dan terjadilah penyerangan dengan senjata tajam yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Kemungkinan sudah direncanakan, karena saat keluar menyusul isteri dan anaknya pelaku sudah membawa senjata tajam."
"Korban ditemukan oleh sang kakak, kemudian dibantu warga langsung dibawa menggunakan mobil siaga Desa ke RSUD dr Soeselo Slawi dan korban dinyatakan sudah meninggal dunia," terang Iptu Riyadi.
Bahkan, sesuai penuturan Kapolsek, sebelumnya Slamet pernah mencoba melakukan percobaan bunuh diri dengan meminum cairan obat untuk tanaman.
Sementara itu, ibu terduga pelaku, Warningsih ditemui di rumahnya bercerita ia tidak mengetahui sama sekali permasalahan sang anak dengan menantunya.
Ditanya apakah sering ribut-ribut ia juga tidak tahu, karena jika main berkunjung ke rumah hanya sekedar main saja.
Pada saat kejadian pun Warningsih sedang berada di sawah sehingga tidak mengetahui yang terjadi. Pulang ke rumah kondisi sudah ramai warga.
Dikatakan Slamet sebelumnya pernah bekerja di sawah, mayang atau melaut, dan jualan siomay juga pernah.
"Saya tidak tahu kejadiannya, karena saya sedang di sawah. Anak dan cucu saya sudah tinggal disini sekitar semingguan, namun selama di rumah tidak pernah cerita sedang ada masalah dengan sang istri atau bagaimana," pungkasnya.
Sebelumnya, warga Desa Dukuhjati Wetan, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, digegerkan dengan aksi yang dilakukan oleh Trisno alias Slamet (35) karena tega menganiaya sang isteri menggunakan senjata tajam hingga tewas, Minggu (21/11/2021).
Diketahui korban bernama Masrukha (36) asal Desa Bolakwaru, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal.
Ia mengalami luka di bagian leher dan dada.
Usai menganiaya korban, terduga pelaku langsung melarikan diri dan sampai saat ini masih dalam pengejaran polisi.
Kabar mengenai penganiayaan yang menyebabkan Masrukha meninggal dunia pun langsung beredar luas di sosial media terutama facebook dan grup chat whatsapp.
Bahkan foto setelah kejadian yang memperlihat darah, uang, dan satu kotak susu, di tempat kejadian perkara (TKP) juga tersebar.
Salah satu akun facebook bernama Firman Nur Hakim juga turut memposting foto pelaku dan memberitahukan bahwa yang di foto merupakan terduga pelaku penyerangan yang sampai saat ini masih buron alias kabur.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tegal, AKP I Dewa Gede Ditya mengatakan pihaknya sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Untuk motif masih dalam penyelidikan dan kami masih melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku," tandasnya.
Adapun sampai berita ini dibuat, terduga pelaku masih belum ditemukan keberadaannya dan masih pengejaran. (dta)