Berita Kendal
Dampak Pengembangan Bendungan Karet, Jalan Desa Turunrejo Rusak Parah, Warga Tuntut Perbaikan
Dampak Pengembangan Bendungan Karet, Jalan Desa Turunrejo Rusak Parah, Warga Tuntut Perbaikan. 'Ku kira di pedalaman, ternyata kampung halaman',
Penulis: Saiful Masum | Editor: yayan isro roziki
TRIBUN-PANTURA.COM, KENDAL - Puluhan warga Dusun Sijaro, Desa Turunrejo, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal menggelar aksi unjukrasa di depan kantor balai desa setempat, Jumat (3/12/2021).
Mereka menuntut perbaikan jalan yang rusak terdampak proyek penanaman pipa saluran air dari pengembangan bendung karet Sungai Blorong menuju Kawasan Industri Kendal (KIK).
Warga menuntut janji pemerintah akan segera memperbaiki jalan yang rusak secepat mungkin pada 2021.
Koordinator aksi, Sudaryanto mengatakan, tuntutan warga kepada pemerintah desa dan pemerintah kabupaten berupa perbaikan jalan dari Dusun Ngemplak menuju Sijaro yang rusak parah.
Katanya, ruas jalan yang ada sudah memprihatinkan sehingga menyulitkan akses beberapa usaha di wilayahnya.
Utamanya para perajin batu bata merah, pertambakan, hingga para petani merasa kesulitan untuk menjualkan hasil produk masing-masing.
Belum lagi akses pendidikan dan kesehatan masyarakat tersendat karena perbaikan jalan yang belum juga selesai.
"Yang terdampak ada sekitar 1.250 jiwa dari delapan RT."
"Ada sekitar 10 perajin bata merah, 100 hektare lahan pertambakan, juga petani yang terdampak."
"Aksesnya sulit karena ruas jalan rusak," terangnya.
Dengan aksi itu, pihaknya mendesak pemerintah agar memperbaiki jalan yang rusak akibat pengembangan Bendung Karet.
Minimal dilakukan perbaikan sementara pada Desember ini, selanjutkan dibangun permanen pada 2022.
"Pihak PUPR katanya janji akan memperbaiki Jalan Ngemplak-Sijaro dalam satu pekan."
"Karena itu salah satu akses ekonomi masyarakat."
"Contoh produksi bata merah banyak, namun tidak bisa menjual karena akses jalan rusak," jelas dia.
Pihaknya akan menagih janji pemerintah untuk merealisaiskan perbaikan jalan.
Jika tidak, Sudaryanto dan warga lain akan menggelar aksi serupa langsung ke kantor DPUPR atau kantor bupati.
Kepala Bidang Bina Marga pada DPUPR Kendal, Ragil Hidayat mengatakan, tuntutan perbaikan jalan sepanjang 400 meter dari Ngemplak-Sijaro sudah diusulkan dan disetujui.
Rencananya akan dibangun betonisasi pada Maret-April 2022.
Sementara tuntutan pembangunan jalan dari Sijaro ke rumah tani akan diusulkan pada tahun berikutnya.
"Yang sudah disetujui Ngemplak-Sijaro senilai Rp3 miliar."
"Warga juga minta pemeliharaan jalan sementara dalam waktu satu pekan akan kami laksanakan," ujarnya.
Kepala UPTD Wilayah II DPUPR, Sadtata Hak Azasia menambahkan, selain menuntut perbaikan jalan, warga juga mempertanyakan biaya sewa lahan selama pemasangan pipa air berlangsung.
Kata dia, biaya sewa lahan yang sudah disepakati senilai Rp78,2 juta untuk 3 tahun.
Rencananya, dana itu akan cair pada Desember ini ke rekening bank pemerintah desa setempat.
"Jumlah itu untuk sewa jalan selama 3 tahun."
"Setelah pekerjaan, jalan yang dilalui saluran air akan beralih menjadi jalan kabupaten," tuturnya.
Kepala Desa Turunrejo, Nur Hasyim mengaku sudah melakukan sosialisasi kepada warganya hingga tingkat RT.
Terkait dana sewa lahan jalan Rp78,2 juta, dia belum mempunyaittt pandangan untuk apa dana tersebut nantinya.
Tergantung musyawarah desa setelah dana itu cair ke rekening desa.
"Pada prinsipnya kami mendukung pembangunan ini."
"Hanya saja, apa yang menjadi hak warga sedianya bisa dipenuhi, seperti contoh perbaikan jalan," ujar dia.
Decky Eko Asianto, perwakilan PT Kadi Internasional selaku pelaksana program pemasangan pipa menegaskan, pihaknya akan bertanggungjawab memperbaiki jalan yang rusak terdampak pemasangan pipa air baku.
Hanya saja, perbaikan tidak bisa dilakukan serentak, harus bertahap setelah pekerjaan utama terselesaikan.
"Komitmen kami, apa yang jadi tanggungjawab kami, akan kami perbaiki seperti semula."
"Seperti pasangan batu yang runtuh akan kami kembalikan seperti semula," ujarnya.
Decky menyebut, pemasangan pipa air baku sudah berjalan 90 persen dengan target akhir Januari 2022 selesai. (Sam)