Berita Temanggung
Kader PDIP Kembalikan Bantuan Gubernur, Rudy: Ganjar Tak Pencitraan, Fajar Ditekan Pengurus Partai
Kader PDIP Temanggung Kembalikan Bantuan Gubernur, Rudy: Ganjar Tak Pencitraan, Fajar Ditekan Pengurus Partai
TRIBUN-PANTURA.COM, TEMANGGUNG - Wakil Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Temanggung, Fajar Nugroho, kembalikan bantuan dari Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
Hal ini mendapat respon beragam dari berbagai lapisan masyarakat, tak terkecuali Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Mantan Wali Kota Solo tersebut mengaku mendapat kabar adanya pihak dari internal partai yang menekan dan mengintervensi Fajar aga mengembalikan bantuan dari Ganjar.
Baca juga: Fajar Kembalikan Bantuan Ganjar, Waka DPC PDIP Temanggung: Ada Pengurus Partai Tersinggung
Baca juga: Balikin Bantuan dan Tuding Ganjar Pencitraan, Fajar Dibully Netizen: Biasanya Ada yang Bisikin
Baca juga: Polemik Banteng vs Celeng, Wakil Sekretaris DPD PDIP Jateng Sumanto Tanggapi Pernyataan FX Rudy
Baca juga: Mantan Jubir Gus Dur Laporkan Ganjar ke KPK, Rudy Solo: Tuntaskan, Jangan Jadi Batu Sandungan
Info yang beredar, salah satu Wakil Ketua DPC PDIP Temanggung menyebutkan intervensi datang dari salah satu Wakil Ketua DPD PDIP Jateng.
Menurut Rudy, intervensi itu tidak sesuai dengan visi dan misi partai.
Sebab PDIP adalah partai yang berjuang untuk menyejahterakan rakyatnya.
"Kalau Ganjar memberikan bantuan diintervensi, diintimidasi supaya tidak menerima dan dikembalikan, itu adalah perbuatan-perbuatan yang melawan aturan-aturan partai kalau seperti itu," tambahnya.
Selanjutnya, Rudy menyebut Ganjar Pranowo adalah kader partai yang ditugaskan menjadi gubernur.
Ganjar diberi tugas besar untuk menyejahterakan seluruh rakyat Jawa Tengah.
"Petugas partai yang ditugaskan untuk menyejahterakan rakyatnya."
"Kalau mau membantu untuk memperbaiki rumah, mengirim sembako malah diintimidasi, disuruh mengembalikan, Ganjar tidak pernah pencitraan itu," tegasnya.
Rudy berpendapat agar DPP memperingatkan pihak-pihak yang mengintervensi Fajar Nugroho.
DPP harus mengevaluasi para kader agar permasalahan yang sama tidak terulang kembali.
Rudy berpesan untuk DPD, DPC, hingga ranting PDIP bilamana ada kader yang bergerak untuk hal kebaikan, jangan ada intervensi untuk ditolak.
Menurutnya, sebagai petugas partai adalah fokus tegak lurus ke Ketua Umum.
"Yang intervensi itu mungkin kader-kader baru. Dan itu bukan sifat kader PDIP kalau ada intimidasi seperti itu," tandasnya.
Fajar tak nyaman

Sebelumnya ramai diberitakan, seorang kader PDIP di Temanggung, Fajar Nugroho, mengembalikan sejumlah bantuan dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Beberapa bantuan yang dikembalikan Fajar berupa sembako, mainan anak, dan ponsel.
Pria 38 tahun yang merupakan Wakil Ketua PAC DPIP Kecamatan Temanggung itu merasa tidak nyaman dengan bantuan yang diserahkan Ganjar pada Senin (10/1/2021).
Fajar menyerahkan bantuan tersebut ke kantor Kelurahan Mungseng, Lingkungan Kemantenansari, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, Rabu (12/1/2022).
Ia mengaku tidak tahu prosedur pengembalian barang-barang tersebut.
Harapannya, bantuan tersebut dapat diteruskan pihak kelurahan ke Kantor Gubernur Jawa Tengah.
"Menyikapi viralnya kedatangan Pak Gubernur ke rumah saya beberapa hari lalu, kemudian menjadi viral di media sosial, saya merasa perlu mengembalikan apa yang sudah diberikan Pak Gubernur kepada saya."
"Saya tidak tahu harus mengembalikan pemberian Pak Gubernur ini melalui siapa. Maka saya pulangkan melalui Kelurahan,” jelas Fajar, Rabu (12/1/2022), dikutip dari Kompas.com.
Fajar mengaku tak ingin bantuan dari Ganjar justru menimbulkan polemik di masyarakat, khususnya di kalangan PDIP Kabupaten Temanggung.
Sebab, saat menyerahkan bantuan, Ganjar menjadikannya sebagai konten dan diunggah di YouTube pribadinya.
Unggahan dalam video itu diberi judul "Rumah Reyot Kader PDI Perjuangan di Tanah Bengkok".
Namun, unggahan itu justru memunculkan komentar miring tentang kemiskinan kader partai.
Fajar yang sehari-hari bekerja di sebuah pabrik emping itu pun merasa tidak nyaman.
Menurutnya, video tersebut memberi kesan PDI-P di wilayahnya tidak memperhatikan kader-kader seperti dirinya.
"Setelah saya melihat komen-komen yang ada di YouTube, kok rasanya seperti mencoreng nama baik partai saya," kata Fajar.
"Kok yang diunggah membawa-bawa nama Partai. Selama ini bantuan-bantuan dari Partai selalu ada."
"Kita sudah terbiasa saling bergotong royong tanpa harus diviralkan," ungkap Fajar.
Selain itu, Fajar juga enggan kemiskinannya menjadi obyek pencitraan seseorang.
"Saya memang orang tidak punya tapi saya tidak mau jika kemiskinan saya itu diunggah hanya untuk sebuah pencitraan," jelas Fajar.
Ganjar Datang Mendadak
Fajar mengaku tidak mengetahui Ganjar akan datang dan memberikan bantuan kepada dirinya.
Kedatangan Ganjar terkesan mendadak dan tepat di HUT PDI-P 10 Januari lalu.
"Saya sebenarnya tidak tahu, kalau seperti kata orang Jawa bilang, ujug-ujug (tiba-tiba) Pak Ganjar datang."
"Padahal, tidak ada pemberitahuan kepada DPC, PAC atau struktural partai lainnya," ungkap Fajar.
Selain itu, lanjut dia, Ganjar juga hanya menyambanginya.
Padahal, ada belasan warga senasib seperti dirinya.
Ada 14 rumah yang juga berdiri di atas tanah bengkok.
Bantuan Ganjar untuk Fajar
Sebelumnya diberitakan Kompas.com, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sengaja datang ke rumah Fajar di sela kunjungan kerjanya, Minggu (10/1/2022).
Ganjar mendengar kabar bahwa Fajar yang merupakan kader PDI-P itu hidup serba kekurangan.
Fajar tinggal di rumah berukuran 7x7 berdinding papan, yang mana atapnya bolong-bolong dengan eternit dari karung yang sudah koyak.
Tidak ada perabotan yang mewah di rumah Fajar, hanya ada kursi plastik dan gelaran tikar di ruang tamu.
Ganjar pun bercanda dengan anak dan keponakan Fajar.
Ia kemudian memberikan hadiah berupa mainan dan ponsel kepada mereka.
Ganjar juga memberikan sembako kepada keluarga Fajar.
Orang nomor satu di Jawa Tengah itu juga berniat membantu renovasi rumah yang ditempati Fajar dan keluarga.
Tidak hanya itu, juga menawarkan peralatan bengkel dan cuci motor.
"Tapi, ini tidak bisa dapat bantuan dari RTLH (rumah tidak layak huni) Pak Gub. Soalnya ini tanah bengkok milik desa. Jadi tidak bisa," terang Fajar, saat itu.
Ganjar kemudian mengatakan tidak akan membantu melalui program RTLH.
Namun, menggunakan dana pribadi dengan syarat Fajar izin kepada pemerintah desa.
"Kalau boleh dibangun, nanti saya bantu. Mas Fajar izin saja, karena tidak bisa dibantu lewat RTLH, maka saya yang bantu. Nanti kalau boleh langsung diperbaiki biar njenengan sama keluarga nyaman," kata Ganjar.
Selain Fajar, Ganjar juga membantu kader PDI-P lain di Kabupaten Temanggung.
Bantuan berupa pemberian sembako dan biaya pengobatan.
Bantuan itu ia titipkan pada pengurus PDI-P Temanggung. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kader PDIP Temanggung Kembalikan Bantuan dari Ganjar, Rudy: Yang Intervensi Itu Kader-kader Baru