Berita Kudus

Nasib Memprihatinkan Siswa SDN 2 Klaling Kudus, Belajar di Kelas yang Atapnya Nyaris Ambrol

Nasib Memprihatinkan Siswa SDN 2 Klaling Kudus, Belajar di Kelas yang Atapnya Nyaris Ambrol

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: yayan isro roziki
Tribun-Pantura.com/Rifqi Gozali
Siswa kelas 1 SDN Klaling, Jekulo, Kudus, mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas yang atapnya nyaris ambol, Senin (17/1/2022). 

TRIBUN-PANTURA.COM, KUDUS - Kondisi atap SDN 2 Klaling, Kecamatan Jekulo, Kudus sudah mengkhawatirkan.

Sebagian kayu material penyusun atap sudah lapuk dan sebagian eternit pun ambrol.

Kondisi lapuknya kayu material penyusun atap sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir.

Siswa kelas 1 SDN Klaling, Jekulo, Kudus, mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas yang atapnya nyaris ambol, Senin (17/1/2022).
Siswa kelas 1 SDN Klaling, Jekulo, Kudus, mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas yang atapnya nyaris ambol, Senin (17/1/2022). (Tribun-Pantura.com/Rifqi Gozali)

Menurut keterangan Kepala SDN 2 Klaling, Kusiyah, ia mulai bertugas sebagai kepala sekolah di situ sejak 2018, kondisi atap sudah lapuk.

Kondisi atap yang sudah lapuk dan bergelombang diperparah dengan plafon eternit yang ambrol. Pantauan di lokasi, pantauan plafon eternit yang ambrol terjadi di kelas 1, kelas 4, dan kelas 5.

Di kelas 1 malah plafon sudah disangga dua bambu sebagai tiang darurat.

"Eternit ambrol pas pandemi. Saat anak-anak (belajar) daring," kata dia.

Kusiyah mengatakan, dia tidak memungkiri jika kondisi tersebut akhirnya membuat siswa dan guru khawatir.

Apalagi saat musim hujan, kekhawatiran tersebut kian menguat.

Jika tidak memungkinkan, pembelajaran bakal dipindah di depan masjid yang terletak di samping sekolah.

"Kalau memang tidak memungkinkan, nanti belajar bisa dipindah di depan masjid," tandasnya.

Melihat kondisi atap sekolah yang sudah mengkhawatirkan, akhirnya pihaknya membuat proposal untuk pembangunan sekolah pada 2019.

Kemudian pada 2020, katanya, suku dinas pendidikan setempat melakukan verifikasi.

Nominal total kebutuhan yang diajukan untuk perbaikan gedung sekolah, kata Kusiyah, sebesar Rp300 juta.

"(Perbaikan gedung sekolah) sudah di-acc tahun 2020, katanya menunggu 2022 ini. Belum ada informasi ini," ujar Kusiyah.

Perihal perbaikan ringan, katanya, sudah dilakukan oleh pihak sekolah melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

"Perbaikan ringan pada 2019 dan 2020 sudah ada. Misalnya perbaikan genting bocor," kata dia. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved