Berita Kajen
Aksi Heroik AKP Ana, Gendong Balita Terjang Sungai Bekas Longsor dan Air Bah di Petungkriyono
Aksi Heroik AKP Ana, Gendong Balita Terjang Sungai Bekas Longsor dan Air Bah di Petungkriyono aksi heroik polwan longsor petungkriyono
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: yayan isro roziki
TRIBUN-PANTURA.COM, KAJEN - Bencana tanah longsor susulan dan air bah melanda Dukuh Sokokembang, Desa Kayupuring, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (19/1/2022).
Bencana ini terjadi dikarenakan intensitas hujan yang tinggi di wilayah tersebut, sejak Selasa (18/1/2022).
Tanah longsor ini membuat akses jalan di Petungkriyono tertutup total.
Di tengah kejadian tersebut, ratusan orang baik tim SAR, anggota TNI, Polri, wartawan, dan masyarakat terjebak di tengah-tengah lokasi longsor tersebut.

Selain itu juga, di lokasi tidak ada sinyal, listrik mati, sehingga untuk mencari bantuan tidak bisa.
Walhasil, warga harus menyeberangi sungai bekas longsoran tersebut.
Saat hendak menyeberangi sungai tersebut, hadir sesosok polisi wanita (Polwan) yang peduli kepada masyarakat.
Dialah AKP Munawwarah, Kasat Lantas Polres Pekalongan yang dengan aksi heroiknya menggendong bocah bawah lima tahun (balita) bernnama Risa (3) menyebrangi sungai bekas longsoran dan air bah.
"Awalnya itu kami semua terjebak longsor susulan dan air bah. Waktu mulai gelap dan hujan masih turun dengan intensitas tinggi."
"Karena sudah tidak ada jalan keluar, atas perintah Kapolres Pekalongan AKBP Arief Fajar Satria semua harus menyebrangi sungai, hal ini dikarenakan agar bisa mendapatkan bantuan yang ada di bawah," kata perwira polisi yang karib disapa Ana tersebut, kepada Tribun-Pantura.com, Kamis (20/1/2022).
Kemudian, saat hendak menyebrangi sungai, ada seorang ibu bernama Rohidyah (24) warga Jakarta minta tolong kepada polisi untuk menggendong anaknya yang berusia 3 tahun bernama Risa.
"Iya awalnya, ibu itu minta tolong polisi yang laki-laki gendong anaknya, karena dia cuma bareng ibu dan neneknya tidak bareng sama papanya."
"Namun, anak itu nggak mau, maunya sama mamanya saja."
"Setelah dibujuk rayu dan bilang sama tante polisi saja ya, akhirnya adik itu mau digendong oleh saya," imbuhnya.
AKP Munawwarah mengungkapkan, saat melintasi arus sungai itu anaknya memeluk dirinya sangat kencang sekali karena takut.
"Pas waktu mau berjalan diatas batang pohon yang menjadi jembatan darurat, saya berhenti dulu sebentar dan pegang terus tangannya."
"Terus saya bilang sama Risa. Risa anak hebat, ayo kita bisa lewati sungai ini."
"Sebanyak 4x anaknya itu bilang takut dan hendak nangis. Terus saya nyanyi aja naik-naik ke puncak gunung dan dia akhirnya tenang," ungkapnya.
Pihaknya menambahkan, waktu menyebrangi sungai memang arus sungai deras sekali dan takutnya terjadi air bah susulan.
"Alhamdulillah, semua karena Allah kami semua selamat dan berhasil menyebrangi sungai itu."
"Setelah itu, anak tersebut dibawa ke rumah warga sambil menunggu papahnya yang dalam perjalanan menuju ke Petungkriyono," tambahnya.
Sementara itu, Rohidyah orangtua dari Risa seusai berhasil melewati sungai itu tampak wajahnya berkaca-kaca.
Ia menceritakan, sudah terjebak di tengah-tengah longsoran itu hampir 5 jam.
"Saya habis hadiri acara saudara di Petungkriyono, hendak pulang ke Jakarta terjebak longsor. Alhamdulillah, tadi berhasil keluar dari bekas longsor sungai," imbuhnya.
Rohidyah mengatakan, bahwa saat terjebak longsor ia bersama anak dan ibunya.
"Alhamdulillah ada ibu polwan yang gendong anaknya dan beruntung anaknya kuat," ucapnya.
Pantauan Tribun-Pantura.com, hingga saat ini cuaca di Petungkriyono masih turun hujan dan akses saat ini sudah bisa dilewati sepeda motor namun harus berhati-hati ketika melewati jalan tersebut. (Dro)