Berita Jateng

Supali Tak Sangka Video Minta Bantuan yang Dikirimkannya Cepat Direspon Ganjar: Ngapunten Pak

Supali Tak Sangka Video Minta Bantuan yang Dikirimkannya Cepat Direspon Ganjar: Ngapunten Pak

Penulis: m zaenal arifin | Editor: yayan isro roziki
Humas Pemprov Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengunjungi rumah kader PDIP yang tak layak huni, Rabu (26/1/2022). 

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Supali (54), tak pernah menyangka, idolanya yang juga Gubernur Jawa tengah, Ganjar Pranowo, datang ke rumahnya, Rabu (26/1/2022).

Ia yang pernah mengirimkan video meminta bantuan ke Ganjar, tak menduga jika videonya akan direspon cepat dan langsung dikabulkan.

Supali merupakan kader PDI Perjuangan di Desa Bergas Kidul, Kabupaten Semarang.

Saat video pengembalian bantuan oleh Fajar, kader PDIP Temanggung menjadi viral, Supali langsung mengirimkan video ke Ganjar bahwa dia siap menerima bantuan yang dikembalikannya itu.

Baca juga: Targetkan Bangun 100.000 Rumah Sehat Layak Huni pada 2022, Ini Strategi Ganjar

Baca juga: Kader PDIP Banjarnegara Histeris Rumahnya Didatangi Ganjar: Rasanya Kaya Ngimpi Ketemu Gubernur

Baca juga: Waka PAC PDIP Banyubiru Senang Ganjar Bantu Rehab Rumahnya, Suryono: Masak Mau Ditolak?

Baca juga: Kader PDIP Kembalikan Bantuan Gubernur, Rudy: Ganjar Tak Pencitraan, Fajar Ditekan Pengurus Partai

Rabu (26/1/2022) hari ini permintaan itu dikabulkan. Ganjar datang dengan membawa bantuan sembako ke rumah Supali.

Ganjar juga siap membantu merenovasi rumah yang ditempati bersama ibunya itu agar lebih layak huni.

"Sehat pak? Manggon kalih sinten teng mriki (tinggal dengan siapa di sini)," tanya Ganjar pada Supali.

Supali mengatakan ia tinggal bersama ibunya yang sudah renta.

Ia meminta maaf ke Ganjar karena mengirimkan video untuk meminta bantuan.

Ia juga meminta maaf karena kondisi rumahnya seperti itu.

"Ngapuntene pak, nggriyone kadhos meniko (maaf pak, rumah saya seperti ini)," jawab Supali.

Rumah Supali memang jauh dari kata layak. Rumah itu berdinding papan dengan atap yang terlihat bolong-bolong.

Dapur dan tempat tidurnya juga jauh dari kata layak.

"Ya mengko didandani ya (nanti diperbaiki). Tapi titip pak Kades, nanti gotong royong ya, sambatan."

"Jadi bisa guyub rukun dan bermanfaat. Nanti diperbaiki, nggak usah besar-besar, yang penting sehat."

Halaman
123
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved