Berita Jateng
Gubernur Jateng Cicipi Langsung Madu Wijaya Borobudur yang Moncer karena Lapak Ganjar
Selain diborong, Aklis berkesempatan melihat ekspresi Ganjar Pranowo saat mencicipi madu produksinya.
Penulis: hermawan Endra | Editor: m zaenal arifin
Aklis menjelaskan usaha madunya dimulai pada tahun 2019 dan permintaan meningkat ketika memasuki pandemi Covid-19.
Mulanya pembeli berasal dari sekitar Borobudur dan Magelang.
Ia juga memenuhi permintaan pelanggan yang suka ginseng untuk membuat madu ginseng.
Produk itu kini menjadi salah satu andalannya.
Usaha Madu Wijaya sendiri semakin terkenal saat Aklis mengikuti Lapak Ganjar.
Unggahan di instagramnya diunggah ulang oleh Ganjar Pranowo.
Manfaatnya langsung dirasakan oleh Aklis dengan penjualan yang meningkat pesat.
"Naik 200 persen dan waktu tayangan pertama Lapak Ganjar naik 300 persen".
"Paling laku madu cerana, lanceng, dan untuk daerah sini madu rambutan karena mempunyai ikon kalau daerah Borobudur itu madu Kaliandra dan rambutan," kata Aklis.
Tidak hanya kenaikan penjualan, ternyata unggahan di Lapak Ganjar juga semakin membuat produk madu Wijaya lebih terkenal sampai mancanegara.
"Banyak yang dibawa ke luar negeri seperti di Eropa".
"Misal yang punya usaha resort di sini mereka bawa ke sana untuk oleh-oleh".
"Sama Asia banyak, Februari lalu ada pesanan dari Hongkong," katanya. (*)