Berita Slawi
Cegah Stunting Anak di Kabupaten Tegal Lewat Lomba Inovasi Olahan Ikan
Dinas Perikanan Kabupaten Tegal bekerja sama dengan TP PKK Kabupaten Tegal menggelar lomba inovasi olahan ikan.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: m zaenal arifin
TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI – Dinas Perikanan Kabupaten Tegal bekerja sama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Tegal menggelar lomba inovasi olahan ikan.
Selain meningkatkan keterampilan memasak, melalui lomba ini diharapkan kampanye gerakan makan ikan semakin menguat sebagai bagian dari upaya Pemkab Tegal mencegah stunting pada anak.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tegal, Khofifah, saat membuka Lomba Inovasi Olahan Ikan di Gedung Korpri Kabupaten Tegal, beberapa waktu lalu.
“Kali ini ikan yang dijadikan bahan dasarnya adalah ikan nila."
"Dan masing-masing peserta kita berikan ikan nila seberat satu kilogram,” ujar Khofifah, dalam rilisnya, Kamis (7/4/2022).
Dipilihnya ikan nila ini sebagai bahan dasar memasak, selain mudah ditemukan, kandungan lemak pada ikan bernama latin Oreochromis niloticus ini sangat baik.
Kandungan nutrisi pada ikan nila seperti protein, karbohidrat, vitamin, mineral, asam lemak omega dapat meningkatkan kekuatan otot, memperbaiki pencernaan, meningkatkan kekuatan tulang, mencegah radikal bebas, mencegah kanker, dan sangat bagus untuk ibu hamil.
Sehingga bayi yang akan dilahirkannya nanti menjadi lebih sehat dan terhindar dari stunting.
Kompetisi ini diikuti oleh 35 orang peserta yang terdiri dari unsur TP PKK Kabupaten Tegal sebanyak 18 orang, unsur Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Tegal sebanyak 10 orang, dan unsur organisasi wanita Kabupaten Tegal sebanyak 7 orang.
Khofifah menambahkan, potensi perikanan di wilayah Kabupaten Tegal baik mengingat ada dua tempat pelelangan ikan (TPI), yakni di Munjungagung dan Suradadi.
“Setidaknya ada sekitar 450 keluarga binaan kami yang memiliki profesi sebagai pengolah ikan di Desa Dermasandi, Kecamatan Pangkah."
"Di sana mereka memproduksi ikan asap untuk jenis cucut, pindang, larak, dan lain-lain,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Tegal, Sisca Zulistia Sabillilah Ardie, mengatakan angka stunting di Kabupaten Tegal sangat tinggi.
Berdasarkan hasil studi status gizi Indonesia tahun 2021, prevalensi balita stunted di Kabupaten Tegal mencapai 28 persen atau tertinggi kedua di Jawa Tengah setelah Wonosobo.
Pihaknya menyambut baik diselenggarakannya lomba memasak ini dan berharap bisa dikembangkan di tingkat kecamatan, desa, dan satuan lingkungan terkecil.
