Berita Pekalongan

Ini Lokasi Rawan Kejahatan Begal di Pekalongan

Aksi kriminalitas begal rawan terjadi dimana-mana. Bahkan tidak memandang, lokasi, umur, dan waktu, tak terkecuali di Pekalongan.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
TribunPantura.com/Indra Dwi Purnomo
Kondisi Jalan Djunaid, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah 

TRIBUNPANTURA.COM, PEKALONGAN - Aksi kriminalitas begal rawan terjadi dimana-mana.

Bahkan tidak memandang, lokasi, umur, dan waktu, tak terkecuali di Pekalongan.

Minggu-minggu ini, banyak warga Pekalongan yang memposting disosial media terkait aksi yang menjadi target pembegalan.

Seperti yang diposting akun Instagram @beritapekalongan1, 5 April 2022.

Di dalam postingan tersebut ditulis Tingkatkan kewaspadaanmu ketika malam hari ya lhur.

Jika tidak ada kepentingan yg urgent diharapkan untuk tidak keluar di atas jam 12 malam.

Karena, tadi malam sekitar jam 1 terlihat sosok laki-laki berbadan gemuk keluar dari gang masuk Desa Pacar dan Samborejo (sebrang pabrik Dupantex).

Laki-laki tersebut menggunakan tutup kepala dengan membawa p*d*ng di tangannya.

Lll sudah ada orang yg diincarnya.

Stay save ya lhur, tansa eling kan waspada.

Via : seputartirto

Postingan tersebut, disukai 853 orang dan mendapatkan 54 komentar.

Faisol (26) warga Desa Karangjompo, Kecamatan Trito, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah mengatakan memang ketika malam di sekitar jalan tersebut lumayan sepi.

"Di jalan situ memang sepi, dan penerangan juga kurang."

"Pernah saya dapat informasi sekali di daerah situ hampir ada begal namun tidak sampai ada korban ataupun barang-barangnya diambil," katanya, Sabtu (16/4/2022).

Ia mengungkapkan, bagi pengendara yang akan melewati jalan tersebut untuk selalu berhati-hati, dan jangan pulang sendiri.

"Mau menjelang lebaran, jadi warga kalau melewati jalan tersebut untuk hati-hati. Kalau pulang malam jangan sendirian," ungkapnya.

Pantauan di lapangan, ketika malam hari sekitar pukul 23.30 WIB memang sepi dan penerangan jalan kurang.

Padahal lokasinya tidak jauh dari jalan Pantura.

2. Jalan Raya Djunaid Pekalongan

Jalan raya Djunaid, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan.

Jalan tersebut sebenarnya ramai karena di sekitar jalan tersebut ada pondok pesantren, Rumah Sakit Djunaid, dan beberapa ruko.

26 Maret 2020, di sekitar jalan tersebut terjadi pembegalan.

Bahkan, informasi terjadi kriminalitas di daerah tersebut diposting diakun Instagram @beritapekalongan1.

Dalam video postingan tersebut, diberikan caption assalamualaikum min pak ngei info nggo kabeh wedok-wedok atau lanang yo juga biso nek meh liwat daerah Djunaid ngulon maneh pas ngone jembatan pak neng perumahan kudu ati nemen, asale nembe aku meh dibegal min kronologine aku meh bali...

Habis (Assalamualaikum min mau ngasih informasi buat semua orang baik perempuan maupun laki-laki, kalau melewati daerah Djunaid ke barat lagi pas tepatnya di jembatan mau ke perumahan baru hati-hati, soalnya baru saja aku mau dibegal, kronologinya saya mau pulang ke rumah.)

Bar ngeterke berkat neng mbkku omh e curug pas pak bali wis tekan jembatan ono wong 3 bontong medeki aku min bar kuwi motorku diberhentikan karo wonge kui min, terus hp ku neng dasbor dijupuk trs aku disekap dek mburi tangane, digojeki kenceng lorone nemen min.

(Habis mengantarkan berkat ke rumah mbaknya yang berada di Desa Curug, Kecamatan Tirto.

Waktu sampai di jembatan, ada orang tiga dengan baik motor dekati saya, habis itu montor saya diberhentikan sama orang tersebut, hp ada didasbor motor langsung diambil terus saya disekap dari belakang tangannya, dipegangi sampai sakit sekali).

Bar kuwi aku njeret jalok tulong karo wong lewat, untung e ono wong sing nulungi wong kuwi nganggo mtr beat min warna biru tuo, wong e nganggo peci, Koko, sarong, kumisan, brewokan min juga wong e ketokee santri min wong 2 min nulungi aku, nulungine kii oo wong e narik aku min narek e kenceng e poorr terus barkuwi wong sing nulungi aku seng 1 ne ngrampas montorku sing pak dibegal kui min, barkuwi wong e sing pak begal kaboor min, bar kuwi aku langsung balik ngebot min ngabari bojoku.

(Habis itu saya menjerit untuk minta tolong orang yang lewat, untungnya saja ada orang yang mau nolong. Orang yang menolong saya itu menggunakan motor beat biru tua, orangnya menggunakan peci, baju koko, sarung, berkumis dan brewokan orang yang nolongi itu kelihatannya santri.

Ada dua orang yang menolong saya, pertama satu orang menarik tangan saya, lalu teman yang satunya itu merampas kendraaan saya yang akan dirampas oleh begal.

Habis itu orang yang akan membegal kabur. Setelah itu saya langsung pulang dan melaporkan ke suaminya.)

Kanggo kaum hawa tak kandani nek liwat daerah kunu ati-ati nemen nek bisa karo wong dewasa ojo dewean.

Untung nyowoku ijek slamet min biso temu anak bojo.

Sekilas info dek aku min, @iqbal_dolphin.

Bahkan orang yang berada di video tersebut mengatakan, bahwa jalan di daerah Djunaid memang rawan kriminalitas.

"Jalan iki memang rawan, dan sering. Nek ngrepan kene wae akeh sing bongsone kayak ngono kok. (Jalan ini memang rawan dan sering adanya kriminalitas."

"Di depan sini saja banyak kejadian yang serupa," ucapnya.

Pantauan di lokasi sekitar pukul 22.00 WIB, jalan tersebut masih ramai, namun penerangan sangat minim sekali terutama yang dekat dengan jembatan tersebut. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved