Berita Batang

Gali Potensi, Desa Wates Batang Rintis Sentra Durian Musang King

Desa Wates Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang berupaya menggali potensi yang ada di desanya.

Penulis: dina indriani | Editor: m zaenal arifin
Dokumentasi
Kades Wates Wonotunggal saat memulai penanaman perdana bibit pohon durian musang king di Buper Desa Wates, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - Desa Wates Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang berupaya menggali potensi yang ada di desanya.

Salah satunya dengan membranding desanya sebagai sentra buah durian Musang King. 

Kepala Desa Wates, Wahyono menjelaskan, hal ini sebagai upaya mendukung program ketahanan pangan desanya, sekaligus mengembangkan komoditas durian musang king di Batang. 

Untuk mendukung program ini pun pihaknya beberapa waktu lalu melakukan penanaman serentak hingga 1.850 bibit pohon. 

Baca juga: Diguyur Hujan Ringan Sampai Malam Hari, Prakiraan Cuaca Kabupaten Cilacap 4 Juli 2022

"Kami melihat durian ini banyak diminati."

"Sehingga bisa menghadirkan peluang ekonomi baru bagi masyarakat, apalagi jika 1.850 pohon ini berkembang, desa Wates bisa menjadi gudangnya durian musang king," tuturnya, Senin (4/7/2022).

Ia pun berharap dengan langkah tersebut bisa dimulai rencana untuk pengembangan durian musang king di Batang.

Selain itu, program ini juga turut menjadi sarana penghijauan desa.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Kota Pekalongan Hari Ini, Senin 4 Juli 2022, Sore Hari Alami Hujan Ringan

Dimana setiap warga pun turut diberikan dua bibit pohon per rumah. 

"Kami tata juga lingkungan desa Wates menjadi desa yang asri, karena kami juga ada rencana pengembangan bumi perkemahan."

"Karena sudah 26 tahun tidak dikelola sehingga perlu dimanfaatkan untuk menambah pendapatan desa dan nantinya ke depan bisa dibuat semacam kegiatan out bound atau kegiatan outing class sembari belajar dan panen durian," terangnya.

Baca juga: Berawan Sepanjang Hari, Prakiraan Cuaca Kabupaten Batang, Senin 4 Juli 2022

Pengembangan Buper ini dianggap tepat lantaran banyak sekolah yang membutuhkan sarana ini.

Apalagi jika menyangkut kegiatan kepramukaan ataupun kegiatan belajar di luar ruang. 

"Kalau awal tahun ajaran baru banyak sekolah kesusahan mencari Buper, karena banyak lapangan bola yang tidak boleh digunakan berkemah lantaran dikhawatirkan terjadi kerusakan oleh karenanya kami manfaatkan celah ini untuk menjadi sumber baru kas desa."

"Mari kita jaga dan kembangkan karena ini milik kita bersama," imbuhnya.

Baca juga: Jalankan Program TJSL, Pegadaian Beri Bantuan 2 Desa Binaan di Yogyakarta

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved