Berita Pekalongan
Berburu Oleh-oleh Khas Kota Pekalongan? Bisa Datang ke 3 Sentra Oleh-oleh Ini
Berlibur ke luar kota rasanya kurang lengkap bila tidak membeli buah tangan atau oleh-oleh.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: m zaenal arifin
Untuk jam operasional, rata-rata toko buka pukul 09.00 sampai 21.00 WIB.
Seorang pedagang, Bu It (45) mengatakan, pasar grosir ini memang berisi pedagang batik semua.
Baca juga: Nama Calon Peserta Didik Baru Mendadak Hilang dari PPDB, Orang Tua Langsung Ngadu ke Ganjar
Ada pedagang oleh-oleh makanan, tetapi lokasinya di belakang pasar.
Ia sendiri hanya menjual batik jenis printing.
Ada batik anak dengan harga Rp 20 ribu- Rp 25 ribu, daster batik Rp 25 ribu- Rp 60 ribu, batik pria lengan pendek Rp 35 ribu, batik pria lengan panjang Rp 60 ribu, dan jarit Rp 50 ribu.
Selain itu ada juga seperti tas batik, dompet batik, sandal batik, hingga belangkon.
"Pasar grosir ini sudah lama sejak tahun 2000."
"Kemarin, dua tahun awal pandemi sepi sekali. Alhamdulillah ini sudah ramai lagi," kata Bu It, pemilik Toko Batik Walisongo, Rabu (6/7/2022).
2. Jalan H Agus Salim
Sentral oleh-oleh yang kedua berlokasi di Jalan H Agus Salim, Kota Pekalongan.
Baca juga: Stok Hewan Kurban di Jateng Surplus, Ini Rinciannya
Berbeda dengan lokasi pertama, di sini adalah sentral oleh-oleh jajanan khas yang bernama lopis ketan.
Tiap harinya ada 7-10 pedagang lopis yang barada di sepanjang Jalan H Agus Salim.
Mereka buka mulai pukul 08.00 sampai 17.00 WIB.
Lopis adalah jajanan khas Pekalongan yang dulunya hanya ada saat syawal atau Hari Raya Idul Fitri.
Bahan dasarnya adalah beras ketan yang dibungkus dengan daun pisang.