Berita Pekalongan

Berburu Oleh-oleh Khas Kota Pekalongan? Bisa Datang ke 3 Sentra Oleh-oleh Ini

Berlibur ke luar kota rasanya kurang lengkap bila tidak membeli buah tangan atau oleh-oleh.

TribunPantura.com/Fajar Bahruddin Achmad
Pengunjung sedang melintas kios-kios batik di dalam Pasar Grosir Batik Setono, Kota Pekalongan, Rabu (6/7/2022). 

TRIBUNPANTURA.COM, PEKALONGAN - Berlibur ke luar kota rasanya kurang lengkap bila tidak membeli buah tangan atau oleh-oleh.

Apalagi jika daerah yang dikunjungi memiliki banyak kerajinan atau kuliner khas. 

Karena selain menjadi buah tangan, barang-barang tersebut menjadi kenangan bahwa Anda pernah berkunjung ke daerah itu.

Tribun-pantura.com kali ini akan merekomendasikan sentral oleh-oleh yang ada di Kota Pekalongan. 

Mulai dari sentral oleh-oleh batik hingga kuliner. 

Baca juga: Banyak Pengusaha Nakal, Tim Gabungan Kendal Bakal Intensifkan Penertiban Reklame Tak Berpajak

Berikut lokasi sentral oleh-oleh Kota Pekalongan: 

1. Pasar Grosir Batik Setono

Pertama adalah Pasar Grosir Batik Setono.

Sentral oleh-oleh batik ini beralamat di Jalan Dr Sutomo, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan. 

Lokasinya berada di Jalur Pantura dan persis di sebelah utara persimpangan Exit Tol Setono Pekalongan. 

Ada sekira 300 toko batik yang berada di Pasar Grosir Batik Setono.

Baca juga: Turun Lagi, Harga Emas Antam Semarang Hari ini Rp 977.000 Per Gram

Jenis batik yang dijual cukup lengkap, mulai dari batik printing, batik cap, hingga batik tulis. 

Harganya beragam, batik printing mulai dari Rp 25 ribu sampai Rp 60 ribu. 

Batik cap mulai dari Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu. 

Lalu untuk batik tulis mulai dari Rp 250 ribu. 

Untuk jam operasional, rata-rata toko buka pukul 09.00 sampai 21.00 WIB.

Seorang pedagang, Bu It (45) mengatakan, pasar grosir ini memang berisi pedagang batik semua. 

Baca juga: Nama Calon Peserta Didik Baru Mendadak Hilang dari PPDB, Orang Tua Langsung Ngadu ke Ganjar

Ada pedagang oleh-oleh makanan, tetapi lokasinya di belakang pasar. 

Ia sendiri hanya menjual batik jenis printing. 

Ada batik anak dengan harga Rp 20 ribu- Rp 25 ribu, daster batik Rp 25 ribu- Rp 60 ribu, batik pria lengan pendek Rp 35 ribu, batik pria lengan panjang Rp 60 ribu, dan jarit Rp 50 ribu. 

Selain itu ada juga seperti tas batik, dompet batik, sandal batik, hingga belangkon. 

"Pasar grosir ini sudah lama sejak tahun 2000."

"Kemarin, dua tahun awal pandemi sepi sekali. Alhamdulillah ini sudah ramai lagi," kata Bu It, pemilik Toko Batik Walisongo, Rabu (6/7/2022). 

2. Jalan H Agus Salim

Sentral oleh-oleh yang kedua berlokasi di Jalan H Agus Salim, Kota Pekalongan. 

Baca juga: Stok Hewan Kurban di Jateng Surplus, Ini Rinciannya

Berbeda dengan lokasi pertama, di sini adalah sentral oleh-oleh jajanan khas yang bernama lopis ketan.

Tiap harinya ada 7-10 pedagang lopis yang barada di sepanjang Jalan H Agus Salim. 

Mereka buka mulai pukul 08.00 sampai 17.00 WIB. 

Lopis adalah jajanan khas Pekalongan yang dulunya hanya ada saat syawal atau Hari Raya Idul Fitri. 

Bahan dasarnya adalah beras ketan yang dibungkus dengan daun pisang. 

Penyajiannya dengan parutan kelapa dan gula aren yang sudah dicairkan. 

Harganya cukup murah, lopisnya saja per bijinya seharga Rp 7.000. 

Baca juga: Pekerjaan Perluasan Gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Tegal Dimulai

Tetapi jika disajikan dengan parutan kelapa dan gula aren harganya Rp 9.000.

Seorang pedagang, Ike (32) mengatakan, lopis ini adalah jajanan khas Pekalongan. 

Dulunya hanya ada saat lebaran atau syawalan. 

Bahkan, biasanya ada lopis raksasa yang kemudian diarak oleh masyarakat mengelilingi kota. 

Saat lebaran, menurut Ike, penjual lopis jumlahnya mencapai ratusan orang dan ada di berbagai jalan.

"Kalau lebaran ada di mana-mana. Tapi kalau hari biasa banyaknya di sini Jalan H Agus Salim."

"Ada sekira 7- 10 pedagang tiap harinya," ungkapnya. 

Baca juga: Nahas, 3 Warga Pemalang Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Gubuk Tani

3. Kawasan Makam Sapuro

Selanjutnya adalah sentral oleh-oleh di kawasan Makam Sapuro Kota Pekalongan. 

Alamatnya berada di Jalan Madura, Kelurahan Sapurokebulen, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan. 

Lokasi ini banyak didatangi peziarah karena ada makam ulama besar bernama Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Al Atas.

Karena banyaknya peziarah itu, banyak masyarakat yang berjualan oleh-oleh seperti batik. 

Baca juga: Wacana Vaksin Booster Jadi Syarat Perjalanan dan Masuk Mall, Ini Kata Ganjar Pranowo

Ada yang yang berjualan dengan lapak, ada juga yang berjuberjualan di toko. 

Lalu banyak juga penjual makanan atau kuliner di lokasi tersebut. 

Sementara lahan parkir cukup luas dan bisa menampung bus besar. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved