Berita Slawi
Resmikan Taman Edukasi Sampah Terpadu, Bupati Tegal: yang Sulit Menjaga Kesinambungan Fungsinya
Testa sebagai workshop pengelolaan aneka sampah organik dan anorganik ini dikelola oleh komunitas pegiat Bank Sampah Bestari.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: m zaenal arifin
TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI – Bertepatan dengan peringatan hari aksi bersih sampah sedunia atau world clean-up day (WCD) 2022, Bupati Tegal, Umi Azizah, resmikan penggunaan Taman Edukasi Sampah Terpadu (Testa) di Lapangan Desa Ujungrusi, Kecamatan Adiwerna, belum lama ini.
Testa sebagai workshop pengelolaan aneka sampah organik dan anorganik ini dikelola oleh komunitas pegiat Bank Sampah Bestari.
Adapun pembangunan tempatnya berasal dari bantuan keuangan Pemkab Tegal kepada Pemdes Ujungrusi melalui program Desa Merdeka Sampah.
Umi mengatakan, keberlangsungan fungsi Testa adalah tantangan sesungguhnya dari pengelolaan sampah berbasis komunitas tersebut.
Baca juga: Harga Emas Antam di Semarang Hari Ini Turun Jadi Rp 945.433 Per Gram, Berikut Daftarnya
Menurutnya, pendampingan pembinaan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tegal dan dukungan pemerintah desa setempat harus ada.
“Membangun dan meresmikan itu mudah, yang sulit justru menjaga kesinambungan fungsinya, manfaatannya mengurangi sampah. Apalagi ini letaknya di luar permukiman, jadi merawat semangat komunitas pegiat lingkungan dan bank sampah agar konsisten menjalankan perannya harus dilakukan pak Kades juga DLH,” kata Umi, dalam rilis, Rabu (21/9/2022).
Sebelumnya, Umi menyampaikan jika melalui aksi clean-up dan pungut sampah ini setidaknya warga akan terus bergerak, berjuang menumbuhkan kepedulian, menciptakan perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah.
Baca juga: Video Pemohon Pembuatan Paspor di Kantor Imigrasi Pemalang Rata-rata 90 Orang Per Hari
Selain mewujudkan visi Indonesia Bersih Sampah tahun 2025, aksi ini juga diharapkan mampu mendukung visi Kabupaten Tegal Merdeka Sampah tahun 2024.
“Saya berharap, melalui aksi ini akan bangkit kesadaran kolektif akan pentingnya mengelola sampah hingga tumbuh generasi-generasi yang sehat, generasi cerdas yang memilih menolak penggunaan kantong plastik saat berbelanja, memilih mengantongi sampahnya di saku celana sampai ia menemukan tempat sampah, memilih membawa tumbler dan mengisinya dengan air isi ulang, ketimbang membeli air minum dalam kemasan plastik,” jelas Umi.
Sementara itu, Kepala DLH Kabupaten Tegal, Muchtar Mawardi, mengatakan pihaknya telah menyusun strategi percepatan pengelolaan sampah Kabupaten Tegal.
Diantaranya melalui sistem zonasi yang mencakup 4-5 wilayah kecamatan untuk mengurangi sampah di tingkat desa dengan cara pemilahan dan pengolahan, baru sisanya masuk ke TPA Penujah.
Direktur Bank Sampah Bestari, Anni Mutafiah, mengatakan jika kiprahnya di bank sampah ini sudah berjalan selama enam tahun.
Baca juga: Kompak, BPD hingga Ketua RT dan RW Desa Cilongok Banyumas Mengundurkan Diri, Ini Sebabnya
Dari perjalanannya mengelola sampah di Desa Ujungrusi tersebut, pihaknya berhasil meraih penghargaan juara kedua lomba bank sampah tingkat nasional yang diselenggarakan PT Astra Internasional Tbk.
Anni yang lulusan magister kesehatan masyarakat ini, menyampaikan apresiasinya pada jajaran Pemkab Tegal dan Pemdes Ujungrusi yang memiliki komitmen kuat menuntaskan permasalahan sampah berbasis pemberdayaan masyarakat, melalui program Desa Merdeka Sampah.
Dari sini pula pihaknya dapat terus mengembangkan kegiatan bank sampahnya yang kini udah memiliki 10 unit dan tersebar di Desa Ujungrusi.