Berita Batang

Evaluasi Program Smart City, Pj Bupati Batang Imbau OPD Ciptakan Tiga Inovasi Layanan Masyarakat

Pj Bupati Batang mengimbau organisasi perangkat daerah setiap tahunnya untuk menciptakan minimal tiga inovasi yang efektif, efisien dan sederhana.

Penulis: dina indriani | Editor: m zaenal arifin
Dokumentasi
Pj Bupati Batang Lany dan Kepala OPD saat mengikuti Evaluasi Program Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) Tahun 2022 di Ruang Command Center, Kabupaten Batang, Kamis (6/10/2022). 

TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - Pemerintah Kabupaten Batang mengikuti Evaluasi Program Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) Tahun 2022 di Ruang Command Center, Kabupaten Batang, Kamis (6/10/2022).

Penjabat (Pj) Bupati Batang memaparkan program-progam Smart City yang sudah dilaksanakan oleh Pemkab Batang dari 6 (enam) dimensi Smart City yaitu Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society dan Smart Environment.

Dalam program itu, Pj Bupati Batang Lany juga mengimbau organisasi perangkat daerah setiap tahunnya untuk menciptakan minimal tiga inovasi yang efektif, efisien dan sederhana.

“Kabupaten Batang menjadi bagian dari Program Gerakan Menuju 100 Smart City sejak tahun 2018, setiap tahun secara konsisten menyelenggarakan dan mengevaluasi program Smart City sebagaimana dalam Masterplan,” jelasnya Lany.

Baca juga: Ancam Mogok Melaut, Nelayan Pantura Gelar Rembuk Sampaikan 5 Tuntutan Ini

Baca juga: Bak Model Profesional, Wali Kota Pekalongan dan Ketua TP PKK Tampil di Fashion Show On The Truck

Dijelaskannya, Smart City merupakan implementasi Misi dalam RPJMD 2017-2022 serta Indeks Smart City adalah salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU), sehingga pelaksanaanya harus dilaksanakan sesuai dengan target. 

“Kepala Daerah berkomitmen terhadap kebijakan Smart City dengan menerbitkan Perbup tentang Smart City dan Masterplan Smart City serta dukungan anggaran dalam program Smart City,” terangnya. 

Adapun capaian program Smart City di Kabupaten Batang Smart Governance 89,7 persen, Smart Branding 85,7 persen, Smart Economy 80 persen, Smart Living 83,3 persen, Smart Society  83,3 persen dan Smart Environment 100 persen.

“Selain itu, Pemkab Batang juga merencanakan untuk peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), pengembangan infrastrukur, pengembangan aplikasi serta literasi,” imbuhnya.

Baca juga: Lestarikan Warisan Budaya Batik, Ini yang Dilakukan Dinas Pendidikan Kota Pekalongan

Baca juga: Ini Tim Pengacara yang Dampingi Proses Hukum Yosep Parera Sebagai Tersangka di KPK

Ia berharap, Program Smart City akan terus berjalan untuk mengawal Kabupaten Batang menjadi kota industri dan kota wisata baru berbasis Smart City di Indonesia, seiring dengan adanya Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.

Sementara itu, Evaluator Smart City, yang diketuai Rini Rachmawati, praktisi Smart City dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta menyampaikan, apresiasi yang tinggi atas capaian serta pemaparan Smart City Kabupaten Batang yang dilakukan secara sistematis. 

“Sehingga filosofi kota cerdas sudah terpadu dengan program kerja yang ada dalam RPJMD, harapannya Pemkab Batang terus konsisten mengikuti kegiatan evaluasi Smart City serta meningkatkan penyelenggaraannya setiap tahunnya,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved