Berita Jateng

Pemprov Jateng Berhasil Membangun 2.353 Desa Mandiri Energi, Jadi Percontohan Pengembangan EBT

Provinsi Jawa Tengah telah memiliki 2.353 desa mandiri energi dari total 8500-an desa/kelurahan di Jawa Tengah.

Penulis: hermawan Endra | Editor: m zaenal arifin
Humas Pemprov Jateng
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, coba menyalakan kompor saat meninjau dan meresmikan Instalasi Biogenic Shallow Gas (BSG) di Desa Pegundungan, Banjarnegara, Rabu (18/8/2021). Ganjar ingin banyak desa di Jateng bisa menjadi 'Desa Mandiri Energi'. 

TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Provinsi Jawa Tengah telah memiliki 2.353 desa mandiri energi dari total 8500-an desa/kelurahan di Jawa Tengah.

Tak heran, jika provinsi yang dipimpin Gubernur Ganjar Pranowo tersebut menjadi percontohan pengembangan energi baru dan terbarukan nasional.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko menuturkan bahwa pihaknya berkomitmen terus melakukan upaya dalam transisi energi baru dan terbarukan.

Hingga tahun 2021, bauran energi di Jawa Tengah mencapai 13,38 persen. Berbagai pemanfaatan energi terbarukan di Jawa Tengah terdiri dari pembangkit listrik tenaga surya, hidro, panas bumi, sampah, serta pemanfaatan energi non-listrik seperti biodiesel, biogas, biomasa dan gas rawa (biogenic shallow gas).

Baca juga: Perpusnas RI Beri Penghargaan NJDP ke Roro Hendarti Atas Jasanya Dirikan Limbah Pustaka Purbalingga

Dari 2.353 desa mandiri energi, terdiri atas 2.167 desa mandiri energi inisiatif, 160 desa mandiri energi berkembang dan 26 desa mandiri mapan.

"Pengembangan energi terbarukan dan transisi energi di Jawa Tengah tidak terlepas dari peran serta pihak-pihak non-pemerintah, baik kerja sama bersama swasta maupun masyarakat," ujarnya, Selasa (15/11/2022).

Keberhasilan transisi energi tersebut akan memberikan beragam manfaat.

Di antaranya biaya sistem kelistrikan yang lebih murah, diversifikasi ekonomi, pengembangan industri baru, munculnya lapangan kerja hijau, perbaikan kualitas udara, tanah, dan air, serta penurunan biaya kesehatan.

"Di Jawa Tengah sebenarnya sudah terlihat peran seluruh masyarakat dalam transisi energi secara mandiri. Hal tersebut terefleksi dari kegiatan Jelajah Energi yang dilaksanakan untuk kali kedua dalam tahun 2022," paparnya.

Baca juga: Empat Siswa MAN 2 Kudus Berhasil Buat Bioreaktor, Alat Penghasil Oksigen Berbahan Seledri

Kesuksesan Provinsi Jawa Tengah mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) diapresiasi nasional.

Secara khusus, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo diundang oleh Institute for Essentiol Services Reform (IESR) sebagai salah satu co-chair Civil20 (C20 Indonesia), untuk sharing keberhasilan pengembangan EBT dalam rangkaian acara G20 side event dan Energy Transition Working Group (ETWG) Meeting di Bali, beberapa waktu lalu.

Direktur Eksekutif IESR, Febby Tumiwa mengatakan, pengembangan EBT di Indonesia tidak bisa dilakukan tanpa ada komitmen kuat pemerintah pusat dan daerah. Dan Jawa Tengah dalam kepemimpinan Ganjar Pranowo berkomitmen penuh terkait hal itu.

“Komitmen Jawa Tengah dalam pengembangan EBT sangatlah kuat. Ini terbukti bagaimana Jateng merencanakan pembangunan energi daerahnya, dan di RPJMDnya yang konsentrasi pada EBT. Ini pelajaran penting bagi daerah lain di Indonesia dan harus dicontoh,” katanya.

Baca juga: Kapolsek Bojong AKP Rudi Mediasi Pertemuan Orang Tua Siswa yang Terlibat Tawuran Antar Pelajar

Selain itu, Jateng mengalokasikan anggaran untuk mendukung pengembangan EBT. Di mana daerah lain belum banyak yang melakukan itu.

“Ini perlu kita contoh, dan harapan kami daerah lain juga mencontoh Jateng, bagaimana pengembangan EBT serta memobilisasi peran masyarakat,” tegasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved