Berita Regional
Ihwal Pengangkatan Iptu Umbaran Wibowo Jadi Kapolsek, Puskampol: Rugikan Polri
Keputusan itu membuat banyak lembaga atau organisasi lain melakukan bersih-bersih setelah berita itu mencuat.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: m zaenal arifin
TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Peneliti Pusat Kajian Militer dan Kepolisian (Puskampol) Andy Suryadi menilai pengangkatan Iptu Umbaran Wibowo sebagai Kapolsek Kradenan Blora sebagai keputusan tak menguntungkan.
Sebab, keputusan itu membuat banyak lembaga atau organisasi lain melakukan bersih-bersih setelah berita itu mencuat.
"Iya ada kerugian bagi polri karena kini banyak orang yang lebih jaga-jaga," ujarnya kepada Tribun, Rabu (14/12/2022).
Menurutnya, seharusnya polri bisa main lebih halus dengan menempatkan Iptu Umbaran di satuan-satuan yang selaras dengan visi misi dunia intelejen supaya tidak langsung teridentifikasi.
Baca juga: Umbaran Wibowo Jadi Kapolsek Kradenan, Pernah Laksanakan Tugas Intelijen di Blora, Ini Sosoknya
Namun, mungkin ada pertimbangan lain dari Polri melihat dari jenjang karir dan kepangkatan sehingga harus segera dipromosikan tapi tidak ada slot lain.
"Keputusan itu memang kurang menguntungkan karena organisasi lain bisa sekarang jadi lebih waspada soal asal usul anggotanya," jelasnya.
Ia menuturkan, polisi menyaru di sebuah organisasi atau lembaga bukanlah hal baru.
Pengamatannya, hal itu banyak pula ditemukan di kampus-kampus yang mana polisi nyaru jadi mahasiswa hingga menjadi ketua himpunan mahasiswa dan aktivis.
Baca juga: Pemkab Batang Terima Alokasi Anggaran DIPA 2023 dari DJPb Jateng, Segini Besarannya
"Termasuk di profesi lain, menarik karena terblow-up ada anggota polisi menyamar jadi wartawan selama 14 tahun," beber pria yang juga dosen di kampus negeri di Kota Semarang.
Diakuinya, penyamaran Iptu Umbaran termasuk hebat karena belasan tahun menyaru tidak terbongkar.
Dalam hal ini kawan-kawan wartawan "agak kecolongan" identitas karena kemudian kaget sendiri terhadap hal tersebut.
"Ternyata temannya sendiri yang bertugas jurnalistik seorang polisi," ungkapnya.
Di samping itu, menarik untuk dikaji, apakah produk jurnalistik Iptu Umbar ada semacam subyektifitas atau murni sesuai kaidah-kaidah jurnalistik yang obyektif khususnya saat liputan di dunia kepolisian.
Baca juga: Ini Tugas Penyamaran Umbaran Wibowo di Blora yang Bikin Karirnya Moncer Jadi Kapolsek Kradenan
Pesannya, organisasi profesi wartawan harus berhati-hati dalam melakukan verifikasi anggota sehingga kasus serupa yang kurang cermat dalam memverifikasi bisa dihindari.
"Bisa cermati kembali, misal aturan profesi wartawan tidak boleh merangkap berarti verifikasi data yang harus lebih cermat," tegasnya.
Di sisi lain, Polda Jateng menepis isu dicopotnya Iptu Umbaran eks wartawan TVRI yang sekarang menjadi Kapolsek Kradenan Blora.
Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Jateng Iqbal Alqudusy.
"Isu pencopotan yang bersangkutan dari jabatannya selaku Kapolsek tidak benar," ujar Iqbal dalam pesan singkat, Rabu (14/12/2022).
Ia menegaskan, Iptu Umbaran, saat ini dia masih melaksanakan tugas di jabatan barunya sebagai Kapolsek kradenan.
Baca juga: Ketua PWI Blora Tak Sangka Umbaran Wibowo Seorang Polisi: Dulu Setiap Hari Liputan Bareng
Di samping itu, pihaknya mengakui, Iptu Umbaran betul anggota Polri.
Ia juga pernah bekerja sebagai kontributor di TVRI Jateng untuk wilayah Pati.
"Dia bukan pegawai tetap TVRI," imbuhnya.
Iptu Umbaran pernah melaksanakan tugas intelijen di wilayah Blora.
Pada Januari tahun 2021 penugasan tersebut selesai.
Makanya, ia dipindah menjadi organik polres Blora sebagai kanit intel di Polres Blora.
"Selanjutnya diangkat sebagai Wakapolsek Blora Juli 2022," ujarnya.
Karir Iptu Umbaran ternyata terus moncer hingga akhirnya diangkat sebagai Kapolsek di Kradenan sebagai Kapolsek termuda.
"Pelantikan sebagai Kapolsek tanggal 12 Desember 2022," jelasnya. (*)