Berita Regional

Gandeng UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Pegadaian Gelar Keuangan Syariah Goes to Campus

Dalam kegiatan itu, dilakukan pendirian laboraturium sosial eco finance dan circular economy, penyerahan mesin pengolahan sampah di TPS Piyungan.

Editor: m zaenal arifin
Istimewa
Penandatanganan perjanjian kerjasama dan MoU antara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan PT Pegadaian. 

TRIBUNPANTURA.COM - PT Pegadaian mengadakan kegiatan Keuangan Syariah Goes to Campus dengan mengusung tema Penerapan Circular Economy Berbasis Eco Finance di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Senin (26 Desember 2022) kemarin.

Dalam kegiatan itu, dilakukan pendirian laboraturium sosial eco finance dan circular economy, penyerahan mesin pengolahan sampah di TPS Piyungan, dan penandatanganan perjanjian kerjasama dan MoU antara UIN Sunan Kalijaga dan PT Pegadaian.

Kegiatan tersebut dihadiri Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian, Elvi Rofiqotul Hidayah, Pemimpin Pegadaian Kanwil XI Semarang, Endang Pertiwi, Kemenko Perekonomian Deputi I Asdep KIKS, Erdiriyo, dan perwakilan Pemprov DI Yogyakarta.

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian, Elvi Rofiqotul Hidayah mengatakan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memegang peran penting dalam pembangunan ekonomi sebagai salah satu kekuatan fundamental perekonomian karena tingkat penyerapan tenaga kerja relatif tinggi dan memiliki prospek yang sangat baik di masa depan.

"Keterlibatan UMKM dalam perekonomian nasional memiliki peran yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat," katanya.

Pemberdayaan UMKM di Indonesia merupakan salah satu komitmen Pemerintah. Sebagai tulang punggung perekonomian nasional sekaligus sebagai salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi di masa pandemi Covid-19, UMKM harus diselamatkan dari keterpurukan.

Hal ini karena UMKM memegang peranan penting dengan kontribusinya yang mencapai 61 persen dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 97 persen dari total penyerapan t enaga kerja nasional.

"Saat ini yang dibutuhkan oleh UMKM adalah penyaluran kredit untuk mencukupi kebutuhan permodalan," ujarnya.

Oleh karenanya, PT Pegadaian yang telah berusia 100 tahun lebih terus melakukan pengembangan dan inovasi layanan dan tidak hanya fokus ke satu lini bisnis saja. Salah satu pengembangan ini adalah penyaluran produk KUR Syariah yang disalurkan pada sejak Juni 2022.

"Adapun besar KUR Syariah Pegadaian tercatat telah tersalurkan Rp 570 miliar melalui KUR Super Mikro dengan plafon pembiayaan Rp 1 juta sampai dengan Rp 10 juta. Dan saat ini ada rekening aktif nasabah KUR Pegadaian sebanyak 66.660 nasabah," paparnya.

Menurut Evi, data tersebut merupakan salah satu bukti bahwa Pegadaian sangat mendukung perkembangan dan kemajuan UMKM. Hal itu terlihat dari jenis nasabah, sektor, segmen layanan dan produk.

"Nasabah Pegadaian 64 persen untuk kebutuhan produktif, didominasi produk gadai, ada pula produk khusus ultra mikro yang telah berjalan dari 2005 baik konven maupun syariah, serta produk-produk pembiayaan lainnya," terangnya.

Dengan hadirnya KUR menjadi salah satu layanan Pegadaian, lanjutnya, hal ini akan memperluas alternatif pembiayaan UMKM tersebut sebagai program pemerintah.

"KUR ini bertujuan untuk meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM yang disalurkan melalui lembaga keuangan dan memperkuat kemampuan permodalan usaha dalam rangka pelaksanaan kebijakan percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM," jelasnya.

Tujuan tersebut, katanya, sangat relevan dengan misi Pegadaian yaitu menjadi The Most Valuable Financial Company di Indonesia dan sebagai agen inklusi keuangan pilihan utama masyarakat. Dan juga memperluas jangkauan layanan UMKM melalui sinergi ultra mikro untuk meningkatkan proposisi nilai ke nasabah dan stakeholder.

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved