Berita Tegal
Tanamkan Nasionalisme, Pemkot Pekalongan Gelar Lomba Cerdas Cermat Wawasan Kebangsaan
Ratusan pelajar tingkat SMA beradu ketangkasan dalam mengikuti lomba cerdas cermat (LCC) wawasan kebangsaan (Wasbang).
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
TRIBUNPANTURA.COM, PEKALONGAN - Ratusan pelajar tingkat SMA, SMK, serta MAN dari 28 se Kota Pekalongan, beradu ketangkasan dalam mengikuti lomba cerdas cermat (LCC) wawasan kebangsaan (Wasbang) yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), di Ruang Sidang Paripurna DPRD Kota Pekalongan, Senin (6/2/2023).
Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid mengungkapkan LCC Wasbang ini harus terus ditingkatkan.
Menurutnya, hal ini sangat penting supaya generasi penerus bisa terus mengasah pemahaman dan pengimplementasian tentang nilai-nilai wawasan kebangsaan demi pembangunan bangsa.
"Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kota Pekalongan untuk menanamkan sikap nasionalisme dan diharapkan dapat menambah wawasan kebangsaan, serta menumbuhkan kesadaran semangat persatuan dan rasa cinta tanah air," kata Achmad Afzan Arslan Djunaid.
Aaf panggilan akrabnya Wali Kota Pekalongan, semangat cinta tanah air wawasan kebangsaan ini harus selalu dipelihara dan diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-sehari, sesuai dengan perkembangan zaman dan tantangan bangsa.
"LCC ini akan menggugah semangat persatuan dan cinta tanah air di kalangan pelajar, sehingga para pelajar sebagai pemegang estafet bangsa dapat menjadi calon pemimpin bangsa yang cinta tanah air dan dibekali nilai-nilai wawasan kebangsaan yang baik," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Kota Pekalongan, M Taufiqu Rochman menjelaskan materi yang dilombakan di antaranya terkait wawasan kebangsaan, ideologi negara, kebhineka tunggal ika, sejarah dan nilai juang kepahlawan berbasis kearifan lokal.
"Tujuannya yaitu dalam rangka menanamkan pada generasi penerus, tentang kecintaan berbangsa dan bernegara."
"Nilai-nilai kejuangan bangsa di masing-masing lokal daerah pasti ada, contohnya di Kota Pekalongan ada Peristiwa 3 Oktober yang melibatkan tokoh-tokoh masyarakat asli Kota Pekalongan, pergerakan perjuangan kemerdekaan juga ada tokoh lokal daerah Kota Pekalongan, sehingga hal ini perlu disampaikan ke mereka agar sejarah perjuangan pahlawan lokal mereka bisa mengetahui dengan baik," katanya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.