Berita Internasional
Dua Anggota MED-A Alumni Kedokteran Unissula Semarang Ikut Misi Kemanusiaan di Turkiye
Gempa bumi di telah terjadi perbatasan negara Turkiye dan Syria, tepatnya di kota Gaziantep dan Kahraman Maras.
TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG – Gempa bumi di telah terjadi perbatasan negara Turkiye dan Syria, tepatnya di kota Gaziantep dan Kahraman Maras.
Kejadian itu langsung direspon oleh Medical Emergency Disaster and Adventure (MED-A).
MED-A) merupakan suatu organisasi yang didirikan dengan tujuan mengabdikan ilmu dan kemampuan yang dimiliki untuk membantu dan meringankan penderitaan masyarakat korban bencana dimanapun dan kapanpun bencana itu terjadi.
Organisasi ini berawal dari keinginan anggota MAPADOKS (Mahasiswa Pencinta Alam Kedokteran UNISSULA) yang telah menyelesaikan pendidikan dokternya untuk tetap berperan dalam misi kemanusiaan, khususnya dalam hal emergency disaster dan adventure.
MED-A langsung merespon hal tersebut dan segera melakukan pertemuan melalui zoom meeting tentang penggalian informasi serta penggalangan dana untuk membantu para korban gempa.
Setelah penggalian informasi didapatkan bahwa terdapat 3 daerah yang paling terdampak yaitu Hatay, Giazantep, dan Kahraman Maras.
Menurut pengurus MED-A dokter Achmed Rizal Fatahillah, setelah mengumpulkan informasi pihaknya langsung mempersiapkan dan koordinasi dengan beberapa elemen terkait tanggap darurat bencana gempa bumi Turkey.
“MED-A segera membentuk tim delegasi untuk membantu para korban bencana dan terpilih 2 orang delegasi yaitu dr. Prabudi, Sp.B dan dr. Meinardi.
Diputuskan untuk berangkat hari Selasa 14 februari 2023 dari Jakarta menuju kota Adana pukul,” ujar Dokter Achmed kepada Tribun Pantura, Jumat (17 Februari 2023).
Setelah membicarakan kondisi daerah terdampak dan mengevaluasi kemungkinan cuaca yang dihadapi dan persiapan alat pendukung untuk menghadapi kondisi ekstrem, perwakilan MED-A langsung berangkat ke Turkiye dan tiba keesokan harinya.
"Sesampainya di Adana tim delegasi masuk kedalam Hall Arrival International Adana dan tim diterima oleh petugas register dari UNSAR dan AFAD(departemen bencana negara turki).
Tim melakukan register di dua desk untuk melaporkan asal organisasi, organisasi yang akan dituju, jumlah personal, dan fasilitas yang dibawa.
Tim lalu bertemu dengan 2 personil tim Human Initiative (HI) PKPU," katanya.
Dokter Achmed menuturkan, pihaknya mendapati informasi wilayah terparah sesuai dengan apa yang sudah diprediksi sebelumnya.
Selain itu tak hanya cuaca yang lebih ekstrim, di Hatay juga rawan terjadi konflik," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.