Berita Tegal

Berkunjung ke Tegal, Ini Kuliner Khas Tahu Aci yang Enak dan Legendaris

Tahu aci ini dibuat dari tahu kuning yang dipotong segitiga lalu diberi adonan aci yang sudah dicampur dengan potongan daun kucai.

Tribunpantura.com/Fajar Bahruddin Achmad
Karyawan sedang menata tahu aci yang dijajakan di Toko Tahu Murni Hj Siti Rochmah di di Jalan Raya Utara Adiwerna No 48 Banjaran- Tegal. 

TRIBUNPANTURA.COM, TEGAL - Ingat Tegal maka otomatis langsung terlintas kuliner khasnya yang gurih dan kenyal, bernama tahu aci.  

Kuliner ini merupakan makanan asli dari daerah yang mashur dikenal ngapak, dari Desa Adiwerna, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. 

Tahu aci ini dibuat dari tahu kuning yang dipotong segitiga lalu diberi adonan aci yang sudah dicampur dengan potongan daun kucai. 

Masyarakat di Tegal baik wilayah kabupaten/kota setiap harinya sudah pasti mengonsumsi tahu aci.

Saat pagi atau sore hari, sebagai camilan saat ngopi dan ngeteh, termasuk untuk teman makan.

Kuliner ini juga selalu menjadi buah tangan para perantau saat pulang kampung untuk dibawa ke perantauan. 

Toko tahu aci paling terkenal dan sudah sangat legendaris adalah Toko Tahu Murni milik Hj Siti Rochmah. 

Toko tersebut sudah berdiri sejak 72 tahun lalu, pada 1951. 

Alamatnya berada di Jalan Raya Utara Adiwerna No 48 Banjaran- Tegal, atau sekira 1 kilometer dari Pos Polisi Exit Tol Adiwerna ke arah selatan. 

Pemilik, Toerah Soetjanto (71) mengatakan, ia adalah generasi kedua pengelola Toko Tahu Murni setelah ibunya Hj Siti Rochmah. 

Dulu ibunya berjualan tahu aci dengan menyewa ruko yang persis ada di seberang Bioskop Murni, Banjaran Tegal.

Karena lokasinya di depan Bioskop Murni, lambat laun masyarakat menyebutnya dengan nama Tahu Murni. 

Saat ini, usahanya merupakan yang paling tua di Tegal.

"Ibu dan bapak saya dulu jualan di depan Bioskop Murni, sewa kios di situ. Sampai sekarang terkenal namanya Tahu Murni," kata Toerah, Sabtu (4/3/2023).

Toerah mengatakan, kualitas merupakan hal yang paling dikedepankannya untuk menjaga kesetiaan para pelanggan. 

Karena itu, dari dulu semua proses dilakukan sendiri, mulai produksi tahu hingga menjadi tahu aci.

Bahan-bahan yang digunakan semua alami, tidak ada bahan kimia, penyedap rasa dan sebagainya.

"Semua alami, pewarna tahu agar kuning saya pakai kunyit. Tahu saya juga tanpa pengawet," ujarnya. 

Toerah mengatakan, ia dalam sehari menghabiskan 3.000 tahu atau sekira 6.000 tahu aci. 

Hari paling ramai yaitu jumat- minggu dan pada hari libur nasional.

Ia tidak memiliki cabang, tokonya hanya di Banjaran, Kabupaten Tegal. 

Untuk harga per potong tahu aci Rp 1.600. 

Sementara yang menggunakan besek, isi 40 potong Rp 64 ribu dan isi 50 potong Rp 80 ribu. 

"Saat musim mudik, toko saya juga menjadi langganan pemudik untuk oleh-oleh. Termasuk saat mau ke perantauan lagi," ungkapnya. 

Toerah mengatakan, tahu aci produksinya dipastikan gurih, enak dan tahunya tidak kecut. 

Karena proses pembuatannya juga sudah menggunakan air yang bersih dan alat-alatnya steril.

Biasanya, jika ada tahu aci yang tahunya kecut itu dipengaruhi proses pembuatan tahunya. 

"Cara pembuatannya juga sangat mempengaruhi, terutama dari air yang digunakan untuk membuat tahu," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved