Gunung Merapi Erupsi

BPBD Boyolali Sediakan 10 Ribu Masker Medis untuk Warga Terdampak Erupsi di Kecamatan Selo

Gunung Merapi dinyatakan memasuki masa erupsi efusif pada 4 Januari 2021 ditandai aktivitas pertumbuhan kubah lava, guguran dan awan panas guguran.

Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN JOGJA/SETYA KRISNA SUMARGA
BERSELIMUT ABU - Permukiman penduduk di Dusun Trono, Desa Krinjing, Kecmatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah berselimut abu vulkanik cukup tebal, Sabtu (11/3/2023). Gunung Merapi menyemburkan materia vulkanik sepanjang Sabtu siang hingga sore, mengarah ke sektor barat daya. Abu vulkanik mengarah ke barat dan barat laut karena tiupan angin cukup kencang ke barat laut. 

TRIBUNPANTURA.COM, BOYOLALI - Kasi Kedaruratan Bencana BPBD Boyolali, Rima Kusumawati menyampaikan kondisi Merapi saat ini masih terjadi hujan abu.

Dia juga menyebut terjadi hujan abu susulan yang terjadi di Desa Klalah Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali.

"Erupsi pada hari ini juga berdampak juga seperti sayur yang rusak, kendaraan, kemudian juga rumah warga," ucapnya saat di Desa Tlogole Kecamatan Selo, Sabtu (11/3/2023).

Dengan adanya hujan abu, pihak BPBD Boyolali mengirimkan 3 tangki air, membagikan logistik, dan dropping masker medis sebanyak 10 ribu.

"Perkembangan saat ini warga belum bergeser dari rumah masing-masing, tapi tetap dilakukan patroli. Dan nanti malam ada posko ronda yang akan kita siapkan dan saat ini warga tetap waspada," jelasnya.

Status Siaga

Sementara itu, Badan Geologi melalui PVMBG-BPPTKG dalam siaran persnya menyatakan telah menetapkan Gunung Merapi menjadi Siaga sejak tanggal 5 November 2020.

Gunung Merapi dinyatakan memasuki masa erupsi efusif pada tanggal 4 Januari 2021 yang ditandai dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava, guguran, dan awan panas guguran.

Saat ini Gunung Merapi memiliki 2 kubah lava, yaitu kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah.

Pada hari ini, Sabtu 11 Maret 2023 pukul 12.12 WIB terjadi rentetan awan panas guguran di Gunung Merapi bersumber dari longsoran kubah lava barat daya.

Hingga pukul 15.00 WIB siang ini, tercatat 21 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal kurang lebih 4 km ke arah barat daya yaitu di alur Kali Bebeng dan Krasak.

Pada saat kejadian, angin di sekitar Gunung Merapi bertiup ke arah barat laut-utara. Awan panas guguran ini menyebabkan hujan abu ke beberapa tempat terutama di sisi barat laut-utara Gunung Merapi dan mencapai Kota Magelang.

Aktivitas erupsi saat ini terhitung masih tinggi; pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 19 kali ke arah barat daya (hulu Kali Boyong, Kali Bebeng dan Kali Sat/Putih) dengan jarak luncur maksimal 1.200 m.

Suara guguran terdengar dari Pos Kaliurang dan Pos Babadan sebanyak 6 kali dengan intensitas kecil hingga sedang. Aktivitas vulkanik internal juga masih tinggi ditunjukkan oleh data seismisitas dan deformasi.

Seismisitas internal seperti gempa vulkanik dalam (VTA) terjadi sebanyak 77 kejadian/hari, gempa vulkanik dangkal (VTB) 1 kejadian/hari, gempa Multifase (MP) 6 kejadian/hari, dan gempa guguran sebanyak 44 kejadian/hari. Sedangkan laju deformasi EDM RB1 sebesar 0.5 cm/hari.

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved