Pembunuhan Berantai di Banjarnegara
Tim Forensik Polda Jateng Ungkap Seluruh Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Diracun
Sembilan jenazah korban pembunuhan dukun pengganda uang Banjarnegara telah diperiksa tim forensik Bidokkes Polda Jawa Tengah.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: m zaenal arifin
TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Sembilan jenazah korban pembunuhan dukun pengganda uang Banjarnegara telah diperiksa tim forensik Bidokkes Polda Jawa Tengah.
Dalam pemeriksaaan terungkap, enam jenazah berjenis kelamin laki-laki.
Sisanya tiga orang berjenis kelamin perempuan.
"Usianya antara 25 hingga 50 tahun," papar Kepala Bidang (Kabid) Dokkes Polda Jateng, Kombes Sumy Hastry Purwanti, Selasa (4/4/2023) sore.
Pemeriksaan forensik dipimpin langsung oleh Hastry dari Senin (3/4/2023) malam hingga Selasa dini hari.
Kondisi jenazah dalam keadaan pembusukan lanjut.
"Kami perkirakan waktu kematian antara 6 bulan sampai 24 bulan,” imbuhnya.
Dengan perkiraan sampai 24 bulan atau 2 tahun, maka pembunuhan yang dilakukan Tohari atau Mbah Slamet dilakukan sejak 2021 silam.
Ia mengatakan, untuk penyebab kematian lantaran lemas karena racun.
"Racunnya jenis apa nanti menunggu hasil laboratorium forensik,” tuturnya.
Ia melanjutkan, kesembilan jenazah semuanya belum teridentifikasi.
Padahal, ada dua lagi jenazah ditemukan.
Ia pun bersama timnya kembali bertolak ke Banjarnegara dan Purwokerto untuk kembali melakukan pemeriksaan jenazah.
“Ini dua lagi ketemu (jenazah),” terangnya.
Saat ini, total ada 12 jenazah ditemukan.
Satu jenazah sudah teridentifikasi atas nama Paryanto (53) warga Sukabumi, Jawa Barat.
Jenazah Paryanto ditemukan Minggu (2/4/2023).
Sembilan jenazah sudah diperiksa, dua jenazah sisanya masih hendak dilakukan pemeriksaan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.