Berita Pekalongan

Bupati Pekalongan Fadia Janji Tahun Depan Syawalan Digelar Lebih Meriah

Tradisi Syawalan di Kabupaten Pekalongan yang digelar di obyek wisata (OW) Linggoasri Kajen berlangsung lancar.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muh radlis
IST
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq saat menghadiri tradisi syawalan di obyek wisata Linggoasri. 

TRIBUNPANTURA.COM, KAJEN - Tradisi Syawalan di Kabupaten Pekalongan yang digelar di obyek wisata (OW) Linggoasri Kajen berlangsung lancar.

Tradisi yang rutin ini diawali kirab megono gunungan dan gunungan hasil bumi dari 19 kecamatan di Kabupaten Pekalongan yang diberangkatkan oleh Wakil Bupati Pekalongan, Riswadi dari Balaidesa Linggoasri menuju lapangan OW. Linggoasri.


Kepala Dinporapar Kabupaten Pekalongan, M Bambang Irianto, mengungkapkan, tujuan diselenggarakannya tradisi syawalan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunianya, yang direpresentasikan dalam wujud gunungan hasil bumi.


"Ini sebagai upaya lebih memperkenalkan obyek wisata yang ada di Kabupaten Pekalongan serta melestarikan budaya lokal," kata Kepala Dinporapar Kabupaten Pekalongan, M Bambang Irianto saat rilis yang diterima Tribunjateng.com, Selasa (2/5/2023).


Sementara itu, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq megungkapkan, tradisi syawalan tahun ini memang sengaja digelar secara sederhana, karena masih banyak kebutuhan masyarakat yang harus diprioritaskan misalnya jalan.


Namun, pihaknya berjanji tahun depan syawalan di Kabupaten Pekalongan akan digelar lebih meriah dengan mengundang artis nasional agar lebih meriah dan ramai. 


"Insyaallah tahun depan akan lebih kita semarakkan lagi, yang penting semua harus berjalan kondusif," katanya.


Lalu, terkait Desa Linggoasri sebagai desa moderasi kerukunan antar umat beragama. Pihaknya, berharap mudah mudahan hal tersebut bisa diikuti oleh desa-desa yang lain.


"Bahwa kita warga Kabupaten Pekalongan yang terkenal dengan Kota Santri, bisa menerima agama lain dengan baik, toleransinya tinggi dan itu harus kita pertahankan sampai kapanpun," imbuhnya.


Pada Tradisi Syawalan 1444 H kali ini juara lomba gunungan hasil bumi, diraih oleh Kecamatan Talun sebagai juara 1, Kecamatan Kedungwuni sebagai juara 2, Kecamatan Kandangserang sebagai juara 3.


Sedangkan kategori terkreatif dimenangkan oleh Kecamatan Karangdadap, terfavorit oleh Kecamatan Kesesi, terheboh oleh Kecamatan Kajen, serta terkompak diraih oleh Kecamatan Wonopringgo.

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved