Berita Batang

Tak Ada Demo, Peringatan Hari Buruh di Batang Dilakukan Dengan Halal Bihalal

May Day atau hari buruh sedunia diperingati setiap 1 Mei, pada momentum itu biasanya identik dengan demonstrasi atau unjuk rasa.

Penulis: dina indriani | Editor: m zaenal arifin
Istimewa
Aksi aliansi buruh. 

TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - May Day atau hari buruh sedunia diperingati setiap 1 Mei, pada momentum itu biasanya identik dengan demonstrasi atau unjuk rasa.

Namun tidak di Kabupaten Batang, peringatan hari buruh justru dilakukan dengan saling bersilaturahmi dengan menggelar halal bihalal bersama yang terdiri serikat pekerja atau buruh, pengusaha, dan pemerintah.

Hal itu pun mendapat apresiasi dari Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki lantaran serikat pekerja, asosiasi pengusaha Indonesia dan pemerintah bisa saling menjaga hubungan dengan harmonis.

"Alhamdulillah hingga saat ini relatif tidak ada permasalahan yang muncul dari pekerja maupun dari pengusaha yang ada di Batang," tutur Lani usai menghadiri halal bihalal di Aula Kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batang, Rabu (3/4/ 2023).

Lani menyatakan pada lebaran tahun ini tidak ada permasalahan terkait tunjangan hari raya (THR) bagi karyawan maupun buruh perusahaan. 

"Total nilai THR buruh kurang lebih ada Rp 56 Miliar yang diberikan oleh perusahaan, dari segi nominal waktu penyerahan sudah sesuai dengan ketentuan dan tidak aduan yang kita terima," ujar Lani. 

Lani juga mengatakan bahwa semua perusahaan di Kabupaten Batang sudah tercatat di BPJS ketenagakerjaan meski masih ada beberapa pekerja perusahaan yang belum 100 persen. 

"Mungkin akan secara bertahap, oleh karena itu akan kita imbau agar semua hal dan kewajiban pekerja harus ditunaikan oleh masing-masing pihak,"imbuhnya. 

Sementara itu, Ketua DPC Serikat Pekerja Nasional Kabupaten Batang Edi Susilo mengatakan kegiatan peringatan hari buruh ini lebih menjaga kondusivitas yang merujuk pada pendekatan-pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah. 

"Kami bisa bertemu di sini berharap ada refleksi hari buruh hingga pemerintah akan memperbaiki kinerjanya dalam kerangka melindungi pekerja, sehingga kami tidak perlu teriak di jalan,"ujar Edi.

Ia juga berharap itikad baik para buruh harus diakomodir oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan karena menggapai kesejahteraan itu tidak harus berunjuk rasa. 

"Kalau pendekatan persuasif terakomodir, kenapa harus demi,etapi semboyan kami adalah tidak ada perdamaian abadi kalau tidak ada kesejahteraan, maka kami akan damai ketika kesejahteraan buruh dijunjung tinggi oleh masyarakat Batang,"pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved