Berita Tegal
Bukan Dimakan Rayap, BI Tegal Ungkap Uang Puluhan Juta Milik Warga Pekalongan Rusak Karena Ini
BI Tegal telah mengambil langkah proaktif dengan mengirimkan personel Humas dan Ahli Rupiah ke rumah Rustini di Desa Kedungjaran, Pekalongan.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: m zaenal arifin
Bersama ini, KPw BI Tegal mengimbau masyarakat untuk senantiasa Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah dengan merawat, menjaga uang rupiah dengan baik melalui metode 5 Jangan.
Adapun 5 Jangan yaitu Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas, dan Jangan Dibasahi.
"Simpan uang di tempat yang baik, dan menabung uang di Bank agar lebih aman sekaligus mencegah uang tabungan tersebut rusak," imbau Taufik.
Pemilik uang yang rusak, Rustini (53), saat ditanya awak media mengaku ingat memiliki uang puluhan juta yang disimpan di bawah kolong tempat tidur.
Tetapi ia tidak menyangka jika bakal mengalami kejadian seperti ini, uang rusak karena lembap dan pada akhirnya ada yang tidak bisa ditukarkan.

Rustini mengatakan ia mengumpulkan uang senilai Rp 40 juta selama 3-4 tahun lalu.
Uang dimasukkan ke dalam kaleng kemudian disimpan oleh Rustini ke kolong tempat tidur miliknya.
"Uang yang saya simpan itu ya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ya tabungan uang jaga-jaga kalau mendesak butuh bisa dipakai," ujar Rustini.
Awalnya Rustini sedang menonton televisi yang menayangkan ada uang dimakan rayap.
Kemudian ia langsung ingat semisal memiliki uang yang sudah ditabung bertahun-tahun dan disimpan di kolong tempat tidur.
Takut terjadi hal yang sama, akhirnya Rustini mengecek dan setelahnya mendapati uang sudah dalam kondisi lembap, lengket, dan rusak.
"Jadi setiap Rp 10 juta uang saya ikat dengan karet, dan saya simpan di dalam kaleng kemudian ditaro kolong tempat tidur. Saya mau menabung di bank tapi takut, jadinya saya memilih disimpan di rumah. Totalnya sebesar Rp 40 juta," terangnya.
Anizah (28) anak Rustini mengucapkan terimakasih kepada KPw BI Tegal karena sudah membantu proses penukaran uang milik sang ibu.
Bahkan tidak segan langsung datang ke rumahnya di Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan untuk melihat langsung kondisi uang sampai akhirnya berhasil ditukarkan meskipun tidak semuanya bisa.
Tapi Anizah tetap merasa bersyukur dan sangat-sangat berterima kasih.
"Alhamdulillah uang ibu saya yang rusak bisa ditukarkan dengan yang baru. Terimakasih banyak kepada Bank Indonesia Tegal karena sudah membantu dan merespon baik," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.