Berita Jateng

Kombes Edy Sebut Tersangka Curanmor Meninggal Dunia Diduga Dianiaya Tahanan Lain

Kapolresta Banyumas, Kombes Edy Suranta Sitepu mengatakan tewasnya tahanan kasus curanmor di Banyumas diduga

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati
Kapolresta Banyumas, Kombes Edy Suranta Sitepu saat memberikan keterangan terkait tahanan kasus curanmor di Banyumas yang tewas dengan kondisi penuh luka, Senin (5/6/2023). Kapolresta mengatakan muncul adanya dugaan penganiayaan oleh tahanan lain. 


Menurut penuturan ayah dari tersangka Oki, yaitu Jakam (51) yang membuat kecurigaan keluarga adalah karena jenazah dilarang dibuka dan dilihat. 


Jakam mengatakan tidak terima anaknya meninggal dengan seperti itu.


"Saya tidak terima, anak saya meninggal.


Anak saya itu diduga maling dan memang harus ditangkap, tapi belum ada bukti. 


Anak saya juga tidak punya riwayat penyakit dan sehat saja. Waktu lihat jenazah saya shock," ujarnya. 


Sementara itu pengakuan dari sang Adik dari almarhum Oki yaitu Desi Dwi Gusti (18) mengatakan ia diberitahu kakaknya itu dalam kondisi kritis pada Jumat (2/6/2023) siang sebelum Salat Jumat.


Namun ketika sampai di RS pihak keluarga diberitahu bahwa Oki sudah meninggal sejak pukul 08.00 WIB. 


Ketika berada di RS Margono dia melihat kondisi mayat sudah dibungkus kain mori. 


"Ketika di ruang jenazah sudah ditutup kain mori. 


Dibawa mobil jenazah sana dari RS Margono dan sampai rumah pukul 14.00 usai Jumatan," katanya. 


Pengacara dari keluarga almarhum tersangka Oki, Silvia Soembarto mengatakan saat penangkapan oleh polisi pada 17 Mei 2023 dalam keadaan sehat bugar.


"Di tanggal yang sama ada juga pernyataan penahanan, ada pernyataan bahwa selama 20 hari kedepan, almarhum tidak boleh dijenguk atau dibesuk," ungkapnya.


Hingga tiba-tiba pada Jumat (2/6/2023) almarhum dikembalikan pada keluarga dalam keadaan sudah tidak bernyawa.


"Diantar ambulan dinyatakan bahwa almarhum kebanyakan alkohol, sehingga kadar alkohol tinggi, dan adanya gagal ginjal. 


Tapi keluarga ingin melihat mayatnya kemudian dibuka kain kafannya, dan didapati kondisi penuh luka," imbuhnya. 


Luka-luka berada di sekujur tubuh, dan ditemukan ada beberapa lobang-lobang.


Ada lobang-lobang hitam, luka di tangan, dengkul kehitaman, punggung hingga pergelangan kaki.


Keluarga berkeberatan dalam kondisi almarhum tersebut, sehingga dilakukan upaya otopsi.


"Saya minta usut tuntas, Polres harus transparan dan keterbukaan pada masyarakat, dan kami keluarga meminta ganti rugi," jelasnya.

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved