Berita Viral

Pengemis di Pati Karaokean dan Peluk PK, Kepala Desa Ungkap Kehidupan Keluarganya Begini

Warganet geram karena Aris kerap kali kedapatan tengah meminta-minta pada pengendara yang lewat di area perempatan lampu merah Puri, Pati.

Tribun-Pantura.com/Mazka Hauzan Naufal
Aris Munaji (kiri) bersama Kades Tegalharjo Pandoyo saat ditemui di rumah orang tua Aris di Desa Tegalharjo, Kecamatan Trangkil, Pati, Kamis (6/7/2023). 

TRIBUN-PANTURA.COM, PATI - Aris Munaji (40) ternyata berasal dari keluarga yang tergolong mampu.

Aris adalah pengemis di Pati yang viral di media sosial.

Videonya saat memeluk Ladys Companion (LC) di tempat karaoke tersebar luas.

Warganet geram karena Aris kerap kali kedapatan tengah meminta-minta pada pengendara yang lewat di area perempatan lampu merah Puri, Pati.

Dalam video yang viral di berbagai platform media sosial, tampak bahwa Aris bermodalkan gelas plastik meminta-minta pada pengendara mobil yang berhenti di lampu merah. 

Video kemudian berpindah lokasi dalam sebuah room karaoke, di mana Aris tampak sedang asyik memeluk seorang perempuan pemandu karaoke (PK).

Tangkapan layar video seorang pengemis di Pati yang sedang asyik karaokean sambil memeluk Pemandu Karaoke (PK) alias Ladys Companion (LC), viral di media sosial.
Tangkapan layar video seorang pengemis di Pati yang sedang asyik karaokean sambil memeluk Pemandu Karaoke (PK) alias Ladys Companion (LC), viral di media sosial. (Istimewa)

Baca juga: Viral, Pria Paruh Baya di Pati Ngemis di Jalanan, Eh Hasilnya Buat Mangku PK di Tempat Karaoke

Kediaman keluarga Aris di Desa Tegalharjo, Kecamatan Trangkil, bisa dibilang cukup bagus. Bahkan lebih bagus dari kebanyakan rumah warga setempat.

Rumah keluarga Aris berbentuk joglo dengan atap genting yang tinggi. Temboknya bercat warna krem dan lantainya berkeramik.

Kepala Desa Tegalharjo, Kecamatan Trangkil, Pandoyo, mengatakan bahwa Aris memang berasal dari keluarga yang tergolong berkecukupan.

"Saya dulu pernah jadi guru di madrasah. Dulu Aris termasuk murid saya. Jadi sedikit banyak saya tahu tentang dia," kata Pandoyo, Kamis (6/7/2023).

Menurut Pandoyo, orang tua Aris bekerja sebagai petani dan juga memiliki toko di rumah.

"Kalau kakaknya pengusaha peternakan. Mas Aris ini setahu saya dulu ikut kerja kakaknya yang punya usaha peternakan ayam petelur dan ayam potong. Kalau dari sisi ekonomi, untuk ukuran warga kami, kondisi keluarga Mas Aris ini lebih dari cukup," ujar dia.

Baca juga: Viral Geng Motor Bawa Sajam Berkeliaran di Pantura Losari Brebes

Pandoyo menduga Aris salah pergaulan sampai mengemis di lampu merah.

Dia mengatakan, Aris memiliki kondisi "keterbatasan" fisik maupun mental yang mungkin mendorongnya mencari jati diri dengan cara yang salah.

"Sehingga jatuhnya malah karaokean di tempat hiburan malam itu. Itu karena salah pergaulan dalam mencari jati diri saja," ucap dia.

Pandoyo berani memastikan bahwa narasi yang mengatakan bahwa Aris selama ini mengemis hanya untuk berfoya-foya di tempat hiburan malam tidak tepat.

"Saya klarifikasi. Saya berani mengatakan itu (hasil mengemis) bukan untuk karaoke. Baru kali ini juga saya dengar dia ke tempat karaoke," tandas dia.

Aris sendiri juga menegaskan bahwa dia baru kali pertama ke tempat karaoke. Itu pun karena diajak teman.

"Baru pertama kali karaokean. Saya diajak teman. Bukan dari hasil ngamen atau ngemis. Itu uang pribadi teman saya. Saya tidak ikut keluar uang," ujar dia.

Namun, bagaimanapun Aris mengaku kapok dan menyesal. Dia malu karena videonya tersebar di media sosial dan media massa.

Baca juga: Melihat Masjid As-Shodiqin, Masjid Unik Berbentuk Perahu yang Sedang Viral di Cilacap

"Saya nggak tahu siapa yang memfoto dan memvideo sampai beritanya tersebar seperti itu. Saya juga tidak tahu yang merekam saat mengemis siapa," ungkap dia.

Aris mengaku sudah cukup lama mengemis di Pati Kota. Sekira dua tahun.

Setiap hari, dia berangkat mengemis pukul 09.00 WIB pagi dan pulang pukul 17.00 sore. Dia mengaku mendapat penghasilan antara Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu per hari dari hasil mengemis.

"Terpaksa (mengemis) karena belum ada pekerjaan. Sudah tiga kali ditangkap Satpol PP. Tapi saya kapok. Setelah ini mau cari pekerjaan meskipun belum tahu kerja apa," ucap Aris. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved