Berita Tegal
Meriahnya Peringatan HAN 2023 di Kabupaten Tegal, Bupati Ikut Main Kelereng Bareng Siswa SD
Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional ke-39, Pemkab Tegal mengadakan Festival Permainan Tradisional.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional ke-39, Pemkab Tegal melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) mengadakan Festival Permainan Tradisional di lapangan basket Rumah Dinas (Rumdin) Bupati, Jumat (28/7/2023).
Tidak sendiri, kegiatan tersebut juga berkolaborasi dengan Forum Anak Slawi Ayu (FASA).
Adapun pada kesempatan kali ini, Bupati Tegal Umi Azizah, didampingi kepala OPD terkait hadir secara langsung dan membaur bersama ratusan siswa dari SDN Slawi Kulon 03.
Bupati Umi hadir sekaligus membuka Festival Permainan Tradisional dengan simbolis menerbangkan balon warna-warni yang disediakan panitia acara.
Baca juga: Tutupi Saluran Air, 37 Bangunan Tak Berizin di Curug Pangkah Tegal Dibongkar
Ratusan siswa SD terlihat sangat antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang ada terutama ketika mulai permainan tradisional seperti gobaksodor, bakiak, egrang, kelereng, congklak, mendongeng, dan lain-lain.
Tidak hanya itu, mereka juga terlihat sangat antusias dan saling berebut untuk bisa bersalaman dan berfoto dengan orang nomor satu di Kabupaten Tegal yakni Bupati Umi Azizah.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Umi juga membagikan telur kepada perwakilan siswa masing-masing mendapat satu butir telur.
Bahkan sebelum meninggalkan tempat acara, Umi menyempatkan diri untuk mencoba memainkan permainan tradisional kelereng dan lompat tali.
Dalam sambutannya, Bupati Tegal Umi Azizah menyampaikan, sejalan dengan tema Peringatan Hari Anak Nasional tahun ini yaitu "Anak Terlindungi, Indonesia Maju," bisa dimaknai sebagai momentum upaya membangun komitmen dan kepedulian seluruh elemen bangsa agar anak-anak tetap sehat, kuat dan terlindungi baik jasmani maupun rohaninya, serta terpenuhi hak-haknya sebagai anak.
Baca juga: Pajak Bertutur, Cara KPP Pratama Batang Edukasi Pelajar Patuh Bayar Pajak Sejak Dini
Untuk itu, pada kesempatan yang sama, Bupati sekaligus ingin mengucapkan terima kasih, serta memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang terus berkomitmen dalam pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak.
Sehingga predikat Kabupaten Tegal Layak Anak tahun ini meningkat kategorinya dari Madya ke Nindya.
Penghargaan Kabupaten Tegal Layak Anak ini, merupakan suatu bentuk apresiasi Pemerintah atas segala komitmen, keberpihakan, dan keseriusan menghadirkan wilayah yang aman bagi anak.
Tidak mudah mewujudkan KLA ini tanpa ada dukungan komitmen yang kuat untuk mengintegrasikan program dan kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan anak, mementingkan pemenuhan hak dan perlindungan anak, disamping kolaborasi dan kerja sama dari semua pihak.
"Saya meyakini pertumbuhan dan perkembangan anak dapat distimulasi secara menyenangkan lewat permainan tradisional seperti gobaksodor, bakiak, egrang, kelereng, congklak, mendongeng hingga lompat tali. Permainan tradisional ini dapat mendorong, menstimulasi aspek motorik kasar dan halus anak antara lain untuk bergerak, menyusun strategi, bekerja sama, dan berempati terhadap sesama," ungkap Umi Azizah.
Baca juga: Alasan Kenapa Pemkot Pekalongan Usulkan Pembentukan Kabid Perbatikan dan Batik Material Center
Permainan congklak, lanjut Umi, akan melatih motorik halus dengan mengambil batu-batu kecil di papan permainan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.