Berita Batang

Peduli Kelestarian Lingkungan, Polres Batang Tanam 1.000 Bibit Pohon di Pesisir Pantai Sigandu

Polres Batang melakukan upaya penghijauan kembali di daerah pesisir pantai dengan penanaman bibit pohon cemara laut dan bakau.

Penulis: dina indriani | Editor: m zaenal arifin
Tribun-Pantura.com/Dina Indriani
Polres Batang melakukan upaya penghijauan kembali di daerah pesisir pantai dengan penanaman bibit pohon cemara laut, dan bakau di Kawasan Pantai Sigandu, Rabu (23/8/2023). 

TRIBUN-PANTURA.COM, BATANG - Polres Batang melakukan upaya penghijauan kembali di daerah pesisir pantai dengan penanaman bibit pohon cemara laut dan bakau di Kawasan Pantai Sigandu, Rabu (23/8/2023).

Hal itu sebagai bentuk peduli terhadap kelestarian lingkungan terutama di pesisir pantai.

Selain Kapolres Batang AKBP Saufi Salamun, penanaman juga dilakukan bersama Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki berserta Forkopimda.

"Ini bagian dari upaya kita bersama untuk melestarikan lingkungan pemanasan global, melawan polusi udara, semoga usaha kecil ini, menjadi upaya dari usaha besar," tutur Kapolres Batang AKBP Saufi Salamun.

Baca juga: Divonis Bersalah, Mantan Bupati Bangkalan Dijatuhi Hukuman 9 Tahun Penjara dan Bayar Rp 9,21 Miliar

Total ada 1.000 bibit pohon dengan rincian 750 pohon Cemara Laut  dan 250 pohon bakau.

Kegiatan itu bagian dari acara Polri Lestarikan Negeri dalam rangka HUT ke 78 Republik Indonesia.

Penanaman cemara laut ini juga untuk menekan laju abrasi yang ada di Kabupaten Batang, yang mana 150 meter garis pantai di pesisir Kabupaten Batang hilang karena abrasi.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Batang, Handy Hakim.

"Tahun 2015 sudah 50 meter tingkat kenaikannya, dan sekarang sudah kurang lebih 150 meter, makanya kalau tidak segera ada upaya-upaya akan segera terdampak di lingkungan pantai," jelasnya.

Baca juga: Salahi Aturan, Alat Peraga Kampanye Bacaleg Jateng di Kabupaten Tegal Dicopot Satpol PP

Handy menyebut dampak abrasi paling terasa di wilayah Pantai Sicepit ke arah barat.

Tidak hanya abrasi, di sana, intrusi air laut sudah masuk ke tambak-tambak warga.

"Sebenarnya itu sudah tujuh tahun terakhir ini terjadi abrasi ke sini, yang di sekitar dolphin sebelah sananya, yang sudah jadi laut itu sudah jadi hak milik," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved