Berita Tegal

Ini yang Dilakukan Bupati Tegal Pastikan Bantuan Rehab RTLH Tepat Sasaran dan Tak Ada Potongan

Bupati Tegal Umi Azizah meninjau langsung pelaksanaan program rehab rumah tidak layak huni (RTLH) di sejumlah desa di Kecamatan Balapulang.

Istimewa
Bupati Tegal Umi Azizah, saat meninjau rumah penerima manfaat program rehab RTLH di Desa Bukateja, Kecamatan Balapulang, beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI – Bupati Tegal Umi Azizah, didampingi Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (Disperkim) Kabupaten Tegal Jaenal Dasmin, meninjau langsung pelaksanaan program rehab rumah tidak layak huni (RTLH) di sejumlah desa di Kecamatan Balapulang, beberapa waktu lalu.  

Umi memastikan penerima manfaat program penanggulangan kemiskinan senilai Rp 13,2 miliar ini tepat sasaran.

“Di sini kita coba cek penerima manfaatnya. Apakah mereka benar-benar MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) atau tidak."

"Berapa nilai swadayanya, bagaimana prosedur mendapat bantuan, dan yang paling penting nilai bantuannya yang sebesar Rp 20 juta per rumah ini diterima penuh ataukah tidak, ada potongan ataukah tidak,” kata Umi, dalam rilis yang diterima, Rabu (30/8/2023). 

Baca juga: Dukung Wujudkan Desa Pintar di Batang, BPI Rutin Donasi Buku hingga Pelatihan Para Pendidik

Dari laporan dinas terkait, lanjut Umi, anggaran program rehab RTLH untuk Kecamatan Balapulang ini sudah tersalurkan 100 persen. 

Di mana masyoritas rumah yang direhab sudah bisa ditempati kembali penghuninya. 

Hal tersebut menurut Umi, sudah sesuai target waktu penyelesaian program di bulan Agustus 2023 untuk Kecamatan Balapulang.

“Program ini ditargetkan rampung bulan Agustus (2023). Jadi saya coba cek acak tadi ke penerima manfaat, ternyata sudah pada selesai. Bahkan sebagian sudah mulai ditempati kembali. Ada memang yang masih berproses, tapi ternyata itu dari anggaran desa,” ungkapnya. 

Baca juga: Dampingi Jokowi Hadiri Muktamar Sufi Dunia, Ganjar Pranowo: Ahlan Wasahlan di Pekalongan

Umi menguraikan, dari Rp 13,2 miliar anggaran rehab RTLH tahun ini, 89,5 persennya atau Rp 11,82 miliar bersumber dari APBD Kabupaten Tegal untuk merehab 591 unit RTLH. 

Selain itu, juga ada dari APBD Provinsi Jawa Tengah senilai Rp 960 juta, dan bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) senilai Rp 300 juta, serta dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah senilai Rp 158 juta.

Umi pun berharap rehab dari keseluruhan 662 unit RTLH yang direhab tahun ini dapat selesai semuanya tepat waktu. 

Pihaknya pun mengapresiasi kehadiran fasilitator pendamping program sebagai kepanjangan tangan pemerintah daerah, untuk memastikan ketepatan sasaran penerima manfaat, penggalian swadaya masyarakat, hingga ketepatan mutu bangunan dan volume pekerjaan yang didanai pemerintah.

Baca juga: Update Pembangunan Tol Demak-Tuban, Pembebasan Lahan 13 Desa di Kudus Dimulai 2024

“Kehadiran fasilitator pemberdayaan pada program penanggulangan kemiskinan seperti ini sangat penting. Terutama dalam menumbuhkan mindset kemandirian penerima manfaat, menyadarkan arti pentingnya tinggal di rumah yang layak, mau berswadaya dan bisa menjalani hidupnya lebih sehat, lebih produktif lagi,” terang Umi. 

Meski demikian, Umi meminta agar pelaksanaan rehab RTLH ini terus dievaluasi, termasuk menindaklanjuti saran masukan dari penerima manfaat. 

Sebab, keberlanjutannya dalam mendukung program penanggulangan sangat tinggi, termasuk penataan lingkungan permukiman kumuhnya. 

Terlebih, menurut Umi, masih ada sekitar 24 ribu unit RTLH di Kabupaten Tegal yang belum tersentuh program ini. 

Sementara jumlah RTLH yang berhasil dipugar sejak tahun 2014, saat Umi menjabat Wakil Bupati Tegal hingga tahun 2023 ini mencapai 11.569 unit.

Pihaknya pun meminta ke depan ada cost sharing dari pemerintah desa untuk menyempurnakan pekerjaan rehab RTLH yang rata-rata masih menyisakan pekerjaan lantai, kamar mandi dan WC, dapur, plafon hingga plesteran dinding.

Baca juga: Menikmati Jelajah Masakan Nusantara di Hotel Santika Pekalongan

Lilik Mujiono, salah satu penerima manfaat asal Desa Kalibakung, Kecamatan Balapulang, mengaku senang mendapat bantuan rehab RTLH ini. 

Ia pun menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Pemerintah Kabupaten Tegal, dan seluruh pihak yang telah membantu memperbaiki rumah miliknya.

“Alhamdulillah, saya sangat senang dan sangat berterima kasih kepada ibu bupati dan semua pihak yang telah membantu saya,” ungkap Mujiono. 

Mujiono yang kesehariannya bekerja sebagai penjaga malam di objek wisata Kalimus, menerangkan jika dirinya mendapat bantuan senilai Rp 20 juta dengan rincian Rp 17,5 juta untuk belanja material, dan sisanya Rp 2,5 juta untuk jasa pekerja bangunan. 

Selain itu, dia juga mengalokasikan dana swadaya senilai Rp 8 juta untuk menuntaskan pembangunan rumahnya.

“Alhamdulillah rumah saya sekarang jadi kokoh dan layak untuk ditempati karena sudah tidak pakai kayu lagi,” tuturnya.

Baca juga: Ratusan Pengusaha Meriahkan Lomba HUT ke-78 RI di Waduk Cacaban Tegal, Ini Hadiahnya

Usai meninjau pelaksanaan rehab RTLH Kecamatan Balapulang, Bupati Tegal Umi Azizah, bersama rombongan melanjutkan monitoringnya ke Desa Kajen, Kecamatan Lebaksiu, untuk melihat realisasi pembangunan rumah unggul sistem panel instan (Ruspin) yang diperuntukkan bagi relokasi korban bencana tanah bergerak di desa setempat terjadi tahun 2022 lalu.

Di tempat yang sama, Kepala Disperkim Jaenal Dasmin menerangkan, jika pembangunan tiga unit Ruspin difasilitasi oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Provinsi Jawa Tengah dengan total anggaran Rp 150 juta.

"Selain itu, ada tambahan dari Dana Desa Kajen senilai Rp 30 juta, swadaya masyarakat dan dana corporate social responsibilty (CSR) dengan nilai keseluruhan mencapai Rp 115 juta untuk pembelian tanahnya," imbuh Jaenal. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved