Berita Tegal
Hingga Agustus 2023, Ada Temuan 2.731 Kasus TBC di Kabupaten Tegal, Ini Ciri-cirinya
TBC masih ada dan perlu diwaspadai terlebih pada musim kemarau seperti saat ini.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: m zaenal arifin
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Ruszaeni mengungkapkan, situasi TBC di Kabupaten Tegal khususnya per Agustus 2023 ditemukan sebanyak 2.731 kasus TBC.
Sedangkan jika dikalkulasikan, penemuan kasus TBC di Kabupaten Tegal tertinggi kedua di tingkat Jawa Tengah.
Dengan kata lain, hasil tersebut menunjukkan adanya dampak pekerjaan atau upaya yang dilakukan kader, sehingga semakin banyak ditemui kasus TBC, maka semakin bagus untuk penanganannya.
"Menghadapi musim kemarau atau musim kering seperti sekarang ini, penyakit yang perlu diwaspadai ya salah satunya TBC ini. Selain itu juga ada infeksi saluran pernapasan atas (Ispa), karena pastinya penderita akan mengalami batuk sehingga tingkat penularan tinggi. Apalagi jika sudah kena Ispa masih ditambah ada TBC. Sehingga saya imbau masyarakat menjaga kesehatan, banyak minum air putih, dan tetap harus memakai masker," imbau Ruszaeni.
Adapun untuk Kabupaten Tegal yang terdapat kasus TBC tertinggi ada di wilayah Kecamatan Adiwerna, Margasari, dan Pangkah.
Sehingga upaya yang dilakukan untuk bisa menangani TBC khususnya di wilayah tersebut, dikatakan Ruszaeni pihaknya sedang menyiapkan inovasi dengan membuat Desa Siaga TB atau Tuberkulosis.
Nantinya akan dibahas terlebih dahulu bersama dengan kader, komunitas, melibatkan Kepala desa, BPD, camat, dan lain-lain.
Dalam pembahasan tersebut, nantinya mencoba di satu desa agar 100 persen penderita atau pasien yang mengalami batuk lebih dari 2 minggu, maka datang dan langsung melakukan Tes Cepat Molekuler TBC (TCM).
Sehingga nantinya bisa diketahui jumlah masus TBC ada berapa, dan nantinya diobati dan dikawal bersama kader kesehatan sampai benar-benar pulih atau sembuh.
Nantinya setelah dikembangkan di tingkat desa, jika memang berhasil maka lanjut ke tingkat kecamatan dan meluas ke tingkat Kabupaten Tegal.
"Untuk lokasi Tes Cepat Molekuler TBC (TCM) sejauh ini sudah ada 8 titik, rinciannya 2 di rumah sakit dan 6 puskesmas. Adapun 2 rumah sakit yaitu RSUD dr Soeselo Slawi dan RSUD Suradadi. Sedangkan 6 puskesmas yaitu ada di Kedungbanteng, Bumijawa, Dukuhwaru, Kalibakung, Dukuhturi, dan Adiwerna," terangnya.
Ketua Mentari Sehat Indonesia Jawa Tengah, Supriyanto, menerangkan setelah ditemui ada yang terkena TBC maka langkah yang dilakukan mulai pemberian layanan maksimal, kebijakan pemerintah masing-masing, dan pencatatan laporan juga tidak kalah penting.
Sehingga diketahui keberadaan pasien ada dimana, sehingga selama masa pengobatan bisa terpantau.
Karena seperti yang diketahui, proses pengobatan TBC harus dilakukan secara rutin selama enam bulan berturut-turut.
Ketika dalam prosesnya berhenti walaupun cuma satu kali, maka harus mengulang pengobatan dari awal lagi dan seterusnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.