Survei Poltracking: Erick Thohir Cawapres Terkuat Miliki Tingkat Elektabilitas Tertinggi

TRIBUNPANTURA.COM - Lembaga Survei Poltracking Indonesia melakukan rilis terbaru dan menemukan nama Menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) terkuat dengan angka elektabilitas tertinggi. Hal itu tentu semakin menguatkan modal menatap Pilpres 2024.

Hasil survei Poltracking menunjukkan, elektabilitas Erick Thohir kokoh berada di posisi teratas dengan persentase 19,0 persen  diikuti Sandiaga Salahuddin Uno 15.7 persen. Kemudian menguntit diposisi ketiga Ridwan Kamil 12,4 persen lalu Agus Harimurti Yudhoyono 10,2 persen

“Praktis Erick Thohir masih bertahan yang tertinggi mendapatkan 19,0 persen,” tutur Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Budi dalam Rilis Temuan Survei Nasional Poltracking Indonesia bertajuk Kekuatan Politik Elektoral Menuju Pendaftan Capres - Cawapres 2024.

Arya menyampaian relatif menunjukan tren pergerakan angka elektabilitas Erick Thohir konsisten tumbuh positif. Terutama seiring menjelang pendaftaran Capres - Cawapres pada pelaksanaan kontestasi elektoral Pilpres 2024, Sabtu (07/10/2023).

Lebih lanjut dia menambahkan, melihat dinamika konstelasi calon presiden (capres) dan Cawapres pada Pilpres mendatang tentu masih berpotensi alami perubahan. Walau tetap Erick Thohir tercatat menjadi yang unggulan. 

"Hal yang menjadi penting adalah calon wakil presiden, karena ada dua poros dua bacapres Prabowo dan Ganjar yang masih mencari siapa calon wakil presidennya," ungkap Arya.

Lebih lanjut dia menyebut tren kenaikan elektabilitas Erick Thohir begitu tergambar jelas dalam rekaman survei Potracking pada priode sebelumnya. Tercatat elektabilitas Erick Thohir bergerak menuju ke arah positif mulai dari April dengan perolehan 17,1 persen, bergerak ke Juli yakni mendapat 18,1 persen, hingga pada April ini mencapai 19,0 persen.

Diketahui survei nasional Poltracking ini dilakukan pada 3 - 9 September 2023, menggunakan metode multistage random sampling dengan total 1220 responden dan margin of error 2.9 persen serta pada tingkat kepercayaan 95 persen.