Berita Nasional

Apa Itu Nyamuk Wolbachia yang Diklaim Bisa Tanggulangi Kasus Demam Berdarah? Ini Penjelasannya

Nyamuk wolbachia sedang menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Indonesia.

Editor: m zaenal arifin
net
Ilustrasi Nyamuk Aedes Aegypti. Masyarakat ramai membicarakan nyamuk wolbachia yang diklaim mampu tanggulangi demam berdarah dengue. 

TRIBUN-PANTURA.COM - Nyamuk wolbachia sedang menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Indonesia.

Nyamuk jenis ini disebut efektif dalam menangani kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Dilansir dari situs Kementerian Kesehatan, pengendalian DBD menggunakan Nyamuk Wolbachia ini sudah masuk ke dalam Strategi Nasional (Stranas) sebagai pilot project di Indonesia.

Ada lima kota yang akan menjadi tempat implementasi nyamuk wolbachia ini berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1341.

Kelima kota itu adalah Kota Semarang, Kota Jakarta Barat, Kota Bandung, Kota Kupang, dan Kota Bondang.

Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud dengan nyamuk wolbachia?

Dilansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention, nyamuk wolbachia adalah nyamuk Aedes aegypti yang telah diinfeksi dengan bakteri Wolbachia.

Adapun, bakteri Wolbachia adalah bakteri alami yang ditemukan pada berbagai jenis serangga, termasuk nyamuk.

Bakteri Wolbachia dapat menghambat replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk.

Nyamuk dengan bakteri Wolbachia tidak dapat menularkan virus dengue ke manusia.

Seberapa efektif nyamuk wolbachia dalam penanganan DBD?

Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan, penggunakan nyamuk wolbachia ini sudah diterapkan di negara seperti Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuatu, Meksiko, Kiribati, Kaledonia Baru, dan Sri Lanka.

Pada 2011, World Mosquito Program (WMP) bersama yayasan Tahija telah melakukan penelitian di Yogyakarta.

Penelitian tersebut melalui fase persiapan dan pelepasan aedes aegypti ber-wolbachia dalam skala terbatas pada rentang periode 2011-2015.

Dari penelitian tersebut diketahui bahwa wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti.

Sehingga, virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia.

Kemudian pada 2022, uji coba penyebaran nyamuk ber-wolbachia juga dilakukan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul pada 2022.

Hasil dari penelitian tersebut, nyamuk wolbachia terbukti mampu menekan kasus demam berdarah hingga 77 persen.

Selain itu, penanganan DBD dengan nyamuk wolbachia ini menurunkan proporsi dirawat di rumah sakit sebesar 86 persen.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, adanya penurunan penyebaran dengue yang siginifikan ini beriringan dengan adanya penerapan wolbachia.

"Jumlah kasus di Kota Yogyakarta pada bulan Januari hingga Mei 2023 dibanding pola maksimum dan minimum di 7 tahun sebelumnya (2015–2022) berada di bawah garis minimum," terang Emma, dikutip dari Tribun.Jabar.id, Senin (20/11/2023).

Sempat ada kekhawatiran di tengah masyarakat soal pelepasan nyamuk karena kurangnya pemahaman.

"Tapi seiring berjalan dan kita sudah ada edukasi, ada sosialisasi, sekarang masyarakat justru semakin paham, bahwa sebenarnya teknologi ini untuk mengurangi DBD," ungkap Sigit Hartobudiono, Lurah Patangpuluhan Yogyakarta.

Meski strategi penyebaran nyamuk dengan teknologi wolbachia dijalankan, metode pencegahan dan pengendalian yang telah ada tetap dilakukan.

Metode yang dimaksud yakni gerakan 3M Plus seperti Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang serta tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Hoaks Nyamuk Wolbachia

Belakangan, beredar pula narasi yang mengatakan nyamuk wolbachia ini berbahaya karena terdapat chip di dalamnya hingga bisa membunuh manusia.

Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa narasi-narasi yang beredar viral di media sosial itu tidak benar.

"Tidak ada chip," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi pada Selasa (15/11/2023), dikutip dari Kompas.com.

Menurut Nadia, bakteri wolbachia tidak menimbulkan penyakit pada manusia.

"Ini ada bakteri wolbachia, bakteri yang memang ada di alam dan tidak menyebabkan penyakit. Bakteri penghancur buah-buahan," terang Nadia. (*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sedang Heboh, Apa Itu Nyamuk Wolbachia yang Disebut Jadi Penanganan Kasus DBD? Simak Penjelasannya

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved