Berita Semarang

Hindari Beberapa Lokasi Ini Jika Tak Ingin Terjebak Kemacetan saat Malam Tahun Baru di Kota Semarang

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang bakal menyiapkan rekayasa lalu lintas (lalin) saat malam tahun baru di ibu kota Jawa Tengah.

Tribunpantura.com/Iwan Arifianto
Suasana di Simpang Lima Kota Semarang, beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang bakal menyiapkan rekayasa lalu lintas (lalin) saat malam tahun baru di ibu kota Jawa Tengah.

Rekayasa lalu lintas akan diberlakukan menyesuaikan kondisi di lapangan.

Plt Kepala Dishub Kota Semarang, Danang Kurniawan mengatakan, telah memetakan beberapa titik keramaian saat malam pergantian tahun.

Titik keramaian biasanya berada di pusat kota yakni Simpanglima.  

Selain itu, kawasan Gombel juga akan menjadi perhatian karena biasanya ada pesta malam tahun baru di rumah makan kawasan tersebut.

Kondisinya yang berada ditanjakan ditambah antrean kerumynan perlu diantisipasi keramaian lalu lintas. 

Plt Kepala Dishub Kota Semarang, Danang Kurniawan
Plt Kepala Dishub Kota Semarang, Danang Kurniawan (Tribunpantura.com/Eka Yulianti Fajlin)

Selanjutnya, kawasan menuju Pantai Marina juga perlu pengawasan mengingat biasanya banyak masyarakat yang menghabiskan malam tahun baru di pantai tersebut. 

"Ada pengalihan arus. Sterilisasi titik-titik tertentu yang jadi tumpukan. Rekayasa tentunya menyesuaikan situasi di lapangan," jelas Danang, Minggu (31/12/2023). 

Lebih lanjut, Danang menyebut, kawasan Kota Lama juga menjadi perhatian petugas.

Kota Lama diprediksi akan banyak pengunjung pada malam tahun baru nanti.

Akan banyak pejalan kaki yang menikmati suasana Kota Kama.

Demi menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung, Dishub juga menyiapkan pengalihan arus lalin di Jalan Letjen Soeprapto. 

"Posko masih berlanjut sampai tanggal 4. Kami akan terus melakukan pemantauan dan pengaturan bersama Satlantas Polri," ujarnya. 

Sementara, di jalur reguler, Dishub mengantisipasi kepadatan menggunakan area traffic control system (ATCS).

Jika ATCS tidak mampu mengurai kemacetan, pihaknya menerjunkan personel bersama jajaran kepolisian. 

"Total personel kami 200 orang terbagi tiga shift," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved