Berita Semarang
Pentingnya Parenting untuk Cegah Terjadinya Pelecehan Seksual pada Anak Menurut Pakar Irwan Rinaldi
Maraknya kasus pelecehan seksual anak yang dilakukan oleh orang tua maupun kerabat dekat keluarganya disebabkan beberapa faktor.
Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Pakar Parenting kenamaan, Irwan Rinaldi ikut menanggapi maraknya kasus pelecehan seksual anak yang dilakukan oleh orang tua maupun kerabat dekat keluarganya.
Irwan mengungkapkan, setidaknya terdapat beberapa faktor, seperti ketidakharmonisan hubungan orang tua dengan anak.
Kemudian, pola asuh orang tua yang cenderung abai bisa membuat anak menjadi generasi stroberi.
"Parenting wajib bagi anak. Intinya kalau orang tua nggak bisa berkuantitas, dalam arti parentingnya. Maka harus berkualitas meskipun waktu ketemu anak terbatas. Setengah jam tapi bermakna," kata Irwan usai mengisi acara Seni Parenting untuk Remaja dalam forum Majelis Taklim Raudhatul Jannah Argopuro bersama DT Peduli di Semarang, Kamis (25/1/2024).
Baca juga: Ternyata Kabupaten Batang Punya Potensi Wisata Durian, Ini Lokasi dan Jenisnya
Irwan menjelaskan, generasi stroberi merupakan generasi yang kurang percaya diri, cenderung lemah oleh perubahan lingkungan sosial yang cepat dan kompleks.
"Generasi stroberi itu, anak secara fisik terperhatikan tapi secara emosional tidak terperhatikan. Ini menjadi anak yang nggak tangguh. Anak tangguh akan melawan balik kepada pelaku pelecehan seksual," ungkap Irwan.
Irwan pun meminta kepada orang tua agar bisa mendidik mental dan karakter anak sejak dini.
Termasuk bisa memperlakukan anak sesuai dengan umurnya.
"Targetnya orang tua itu mau jadikan anaknya seperti apa. Jadikanlah anak yang tangguh dan memiliki kematangan psikologi dibanding biologis,"
"Jika ada anak umur sudah baligh, jangan memperlakukan dia seperti anak kecil misal dipeluk-peluk." paparnya.
Baca juga: Matangkan Kurikulum Mulok Mitigasi Bencana, Ini yang Dilakukan Dinas Pendidikan Kota Pekalongan
Ia berpesan agar anak berani melawan kepada siapapun yang hendak menyentuh bagian sensitif tubuh.
"Melawan nggak harus fisik. Bisa teriak ataupun lari. Kalau saya tekankan, anak harus melawan bahkan ketika pertama kali disentuh," terangnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.