Berita Batang
Dislutkanak Kabupaten Batang Gandeng Nestle Dongkrak Produktifitas Susu Sapi
Produksi susu sapi segar di Kabupaten Batang terus meningkat seiring dengan pendampingan dan bantuan teknis dari Dislutkanak dan Nestle.
Penulis: dina indriani | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, BATANG - Produksi susu sapi segar di Kabupaten Batang terus meningkat seiring dengan pendampingan dan bantuan teknis yang diberikan oleh Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kesehatan Hewan (Dislutkanak) Batang bekerja sama dengan PT Nestle Indonesia.
Rata-rata, peternak sapi perah di Batang mampu menghasilkan 250 liter susu per dua hari yang disetorkan ke pabrik PT Nestle Indonesia yang berada di kabupaten tersebut.
Jumlah ini naik dari sebelumnya yang kurang dari 200 liter per dua hari.
Meskipun demikian, produksi susu sapi segar di Batang masih belum mencapai target PT Nestle Indonesia yang sebesar 500 liter per dua hari.
Namun, kualitas susu yang dihasilkan sudah memenuhi standar perusahaan.
"Kami terus melakukan pendampingan kepada kelompok peternak sapi perah yang difokuskan pada dua daerah, yakni Desa Semampir dan Desa Pacet Kecamatan Reban," tutur Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dislutkanak Batang Syam Manohara saat ditemui di kantornya, Kamis (1/2/2024).
Menurutnya, ada 72 ekor sapi perah yang tersebar di dua desa tersebut.
Di Desa Semampir, ada 35 ekor sapi perah dan 8 ekor di antaranya sudah laktasi.
Sedangkan di Desa Pacet, ada 27 ekor sapi perah dan 8 ekor di antaranya sudah laktasi.
"Untuk kelompoknya, industri yang menerima adalah pabrik PT Nestle Indonesia yang ada di Kabupaten Batang," jelasnya.
Syam Manohara menambahkan, harga susu sapi segar yang disetorkan ke PT Nestle Indonesia adalah Rp 8 ribu per liter.
Meskipun nilainya masih kecil, namun peternak sapi perah di dua desa tersebut sudah bisa menghasilkan 15 sampai 20 liter susu per ekor sapi perah.
"Kelompok peternak ini masih ditarget lebih banyak dalam meningkatkan produktifitas sapi perah."
"Kami bersama PT Nestle Indonesia membentuk kelompok peternak sapi perah sejak 2 tahun lalu, dan itu tidak mudah merubah pola pikir peternak sapi potong menjadi perah," ungkapnya.
Selama 2 tahun itu, pihaknya terus memberikan bantuan pendampingan kepada peternak supaya merubah kandangnya harus bersih dan luas.
Selain itu, juga memberikan bantuan headlock alat pengunci sapi waktu ingin diperas, blower untuk sirkulasi udara dikandang, tempat pendingin susu, hingga pakannya mendapatkan subsidi dari PT Nestle Indonesia.
"Kami berharap, dengan adanya kerjasama ini, produksi susu sapi segar di Batang bisa terus meningkat dan memberikan kesejahteraan bagi peternak," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.