Berita Regional

Gelar Mimbar Bebas, Kelompok Pemuda Suarakan Panggilan untuk Transformasi Pendidikan Indonesia

BEM Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia Food Security Review (IFSR), Inklusi Pemuda, dan Forum OSIS Semarang menggelar acara Mimbar Bebas.

Editor: m zaenal arifin
Istimewa
Sekelompok golongan yang terdiri dari BEM Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia Food Security Review (IFSR), Inklusi Pemuda, dan Forum OSIS Semarang menggelar acara Mimbar Bebas, Jumat (9/2/2024). 

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Dalam aksi refleksi yang mempertajam fokus pada tantangan yang dihadapi oleh dunia pendidikan, sekelompok golongan yang terdiri dari BEM Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia Food Security Review (IFSR), Inklusi Pemuda, dan Forum OSIS Semarang menggelar acara Mimbar Bebas, Jumat (9/2/2024).

Bertempat di depan Gedung Gubernur Jawa Tengah, narasi yang digaungkan adalah "Membangun Generasi Unggul 2045: Peran Pendidikan dalam Merancang Outlook Indonesia yang Berkelanjutan".

Aksi yang digerakkan oleh kesadaran akan carut marutnya dunia pendidikan saat ini, menyampaikan titik temu dalam pemahaman akan akar permasalahan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Isyraf Madjid, Program Manager dari Indonesia Food Security Review (IFSR) membagikan pandangannya terhadap kondisi yang tengah dihadapi oleh pelajar hari ini.

Dalam aksi refleksi yang dilakukan tersebut, mereka hadir dan berkumpul untuk menyampaikan aspirasinya ke Gubernur Provinsi Jawa Tengah, agar turut memperhatikan sektor pendidikan Indonesia, baik dari fungsinya sebagai fasilitas mencerdaskan warganya hingga menyejahterakan penduduk.

"Beberapa kali IFSR melakukan diskusi bersama kelompok Inklusi Pemuda dan Forum OSIS Semarang untuk tabulasi permasalahan yang dialami pelajar hari ini."

"Sampai tiba pembahasan tentang akar permasalahan kualitas SDM yaitu kurangnya asupan makanan bergizi pada anak-anak dalam usia pertumbuhan, menurunnya rata-rata IQ SDM, adanya pernikahan dini, stunting, wasting dan faktor lainnya," ungkap Isyraf Madjid, melalui siaran pers, Sabtu (10/2/2024).

Aksi bertajuk Mimbar Bebas ini menjadi cerminan dari keinginan bersama untuk mengubah paradigma pendidikan di Indonesia, tidak hanya sebagai proses penyerapan pengetahuan tetapi juga sebagai sarana untuk menciptakan generasi yang unggul secara holistik.

Melalui kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya, diharapkan bahwa solusi konkret dapat ditemukan untuk mengatasi tantangan tersebut.

Acara "Mimbar Bebas" menjadi panggilan kepada semua pihak untuk turut serta dalam proses transformasi pendidikan Indonesia.

Dengan memahami akar permasalahan dan mengerahkan upaya bersama, generasi mendatang dapat dibekali dengan bekal yang memadai untuk menghadapi tuntutan masa depan dan membangun Indonesia yang lebih baik.

Lebih lanjut, Isyraf Madjid, Program Manager IFSR menegaskan bahwa aksi refleksi ini hadir sebagai respon atas acuhnya negara pada para pelajar di Indonesia, terbukti dari minimnya gizi yang diterima sehingga berujung pada rendahnya skor PISA yang diperoleh.

“Negara setidaknya hanya punya dua tugas penting yang mendasar, dalam undang-undang ditegaskan, yakni: mencerdaskan kehidupan bangsa dan memelihara fakir miskin. Namun hal tersebut tidak juga maksimal dijalankan."

"Oleh karena itu, kami mendesak Pemerintah Jawa Tengah untuk segera menemukan program yang kiranya bisa secara komprehensif memberantas masalah-masalah tersebut,” tegasnya.

Kesatuan visi antara BEM Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia Food Security Review (IFSR), Inklusi Pemuda, dan Forum Osis Semarang  menggambarkan semangat kolaboratif yang diperlukan untuk menciptakan perubahan positif dalam sistem pendidikan.

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved