Banjir di Demak

Update: Hari Kelima Banjir Karanganyar Demak, Jumlah Pengungsi Terus Bertambah

Jumlah korban banjir Karanganyar Demak yang mengungsi di Kabupaten Kudus jumlahnya kian bertambah.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: m zaenal arifin
Tribunpantura.com/Rifqi Gozali
Suasana tenda pengungsian di Terminal Induk Jati Kudus, Senin (12/2/2024). 

TRIBUN-PANTURA.COM, KUDUS – Jumlah korban banjir Karanganyar Demak yang mengungsi di Kabupaten Kudus jumlahnya kian bertambah.

Sejak pertama kejadian pada Kamis 8 Februari 2024 sampai saat ini Senin 12 Februari 2024 sudah ada sebanyak 3.274 jiwa yang mengungsi di Kecamatan Jati Kudus.

Salah satu titik pengungsian yaitu di Terminal Induk Jati Kudus.

Data terakhir ada sebanyak 249 jiwa yang mengungsi di terminal.

Sementara pengungsi lainnya berada di sejumlah posko yakni di Jembatan Tanggulangin, Balai Desa Jati Wetan, Koramil Jati, dan berada di sejumlah rumah warga.

Salah seorang pengungsi Pujianto bersyukur bisa berada di pengungsian bersama istri dan dua anaknya.

Dia tiba di pengungsian sejak Jumat 9 Februari 2024 jam 03.00 pagi.

Sebelumnya, dia bersama istri dan anak-anaknya bertahan di sebuah rumah lantai dua milik tetangganya karena ketinggian banjir sudah mencapai 3 meter.

Dia bertahan di rumah tetangganya itu kurang lebih selama 15 jam. Di sana dia khawatir dengan kondisi anaknya.

Sebab sejak pertama menyelamatkan diri sekeluarga belum ada yang makan. Anak pertamanya berusia 15 tahun dan akan keduanya berusia 6 tahun.

“Rumah saya tenggelam. Hanya tinggal gentingnya saja. Saat air seleher orang dewasa, anak-anak tak angkat tak suruh naik ke rumah tetangga yang lantai dua,” kata Pujianto, Senin (12/2/2024).

Sementara Kepala Subbag Perencanaan Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Kudus Norman mengatakan, memang jumlah pengungsi terus bertambah.

Sejak awal banjir terjadi, banyak warga yang terjebak di rumah dan baru bisa diselamatkan setelah ada tim gabungan yang menyisir lokasi banjir di Kecamatan Karanganyar Demak.

“Untuk kebutuhan yang masih diperlukan saat ini yaitu obat-obatan, selimut, makanan anak, susu formula untuk anak, dan pampers. Kalau pakaian ini sudah menumpuk,” kata Norman.

Sedangkan untuk kebutuhan makanan bagi para pengungsi, kata Norman, sampai saat ini masih mencukupi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved