Banjir di Demak

22 Ribu Warga Mengungsi Akibat Banjir di Demak, Begini Kondisinya Setelah Lebih dari Seminggu

Terhitung sudah 9 hari banjir melanda Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: m zaenal arifin
Tribunpantura.com/Rifqi Gozali
Warga melintas di genangan banjir di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Demak, Jumat (16/2/2024). 

Sedangkan bagi warga yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, pihaknya akan segera mendaftarkan kepesertaan, hanya saja sebagian besar warga korban banjir sebagian besar dokumen pribadinya hilang.

Oleh sebab itu, Eisti’anah menjanjikan untuk pengobatan di Kudus yang tidak bisa ditanggung BPJS Kesehatan akan dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten Demak.

Sementara itu Penjabat Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie mengatakan, selama ini pihaknya intens menjalin koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Demak.

Baginya bencana bukan masalah teritorial wilayah, bencana merupakan aspek kemanusiaan.

“Maka kami sebisa mungkin membantu masyarakat Demak yang mengungsi di Kudus. Logistik juga sangat banyak yang datang dari masyarakat Kudus dan sekitarnya melalui sumbangan donasi berupa makanan, gas, bahkan BBM. Luar biasa perhatian masyarakat Kudus kepada para pengungsi,” kata Hasan.

Banyaknya donasi membuat Pemerintah Kabupaten Kudus mengapresiasi kepedulian warga Kudus dan sekitarnya.

Bahkan Hasan mengatakan, untuk penanganan pengungsi ini Pemerintah Kabupaten Kudus sama sekali tidak menggunakan alokasi dana dari APBD.

“Karena semua sudah tercukupi dari sumbangan warga,” kata dia.

Sementara data yang terhimpun di salah satu posko pengungsian di Kudus yaitu di Terminal Induk Jati Kudus ada sebanyak 199 jiwa pengungsi. Di tempat tersebut dilengkapi dengan dapur umum dan posko kesehatan.

“Ada beberapa pengungsi yang mengeluh sakit diare, gatal-gatal, demam, dan pusing. Kebanyakan malah yang mengeluh orang dewasa. Jumlah mereka yang mengeluh sakit tidak banyak sih dibanding dengan jumlah pengungsi yang ada,” kata dokter jaga posko pengungsian Terminal Induk Jati Kudus, dokter Tony Hartanto.

Tony melanjutkan, stok obat untuk para pengungsi juga masih aman. Obat-obatan yang tersedia di pengungsian meliputi obat demam, gatal-gatal, diare, dan ada obat khusus misalnya untuk darah tinggi.

“Untuk sejak pagi ini ada 5 pengungsi yang datang ke sini untuk berobat,” kata Tony. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved