Berita Pekalongan
Ini Upaya Pemkab Pekalongan Atasi Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg
Gas tabung melon belakangan sulit ditemukan di Kabupaten Pekalongan. Jikapun ada harganya cukup memberatkan masyarakat.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, KAJEN - Lebih dari 8 hari terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Pekalongan.
Gas tabung melon ini, belakangan sulit ditemukan, jikapun ada harganya cukup memberatkan masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Pemkab Pekalongan melakukan langkah-langkah cepat untuk mengantisipasi permasalahan ini.
Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar mengatakan, ada beberapa poin mengantisipasi peningkatan kebutuhan LPG 3kg yaitu Pemkab Pekalongan sudah bersurat kepada pertamina permintaan fakultatif LPG 3 kg.
"Menjelang hari raya idul fitri, kami sudah bersurat ke Pertamina. Pertamina telah memberikan kuota tambahan sesuai permintaan."
"Tambahan stok telah dikirim dari Pertamina, di agen dan pangkalan sejak H-2 lebaran hingga setelah lebaran," kata Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar, Kamis (18/4/2024).
Menurut Akbar, penambahan stok tabung gas elpiji 3kg sebesar 58.250 tabung, hingga saat ini baru 29.120 tabung, dan sisanya akan di distribusikan mulai hari ini.
"Alokasi regular LPG 3 kg bulan April yaitu 910.240 tabung, dan ada penambahan 58.240 tabung," ujarnya.
Adanya kabar yang beredar di masyarakat, tentang kelangkaan LPG 3kg, Akbar mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan pembelian langsung di pangkalan untuk pengguna LPG tidak untuk ke pengecer, karena lebih sulit untuk dilakukan pengawasan.
Bahkan, ada indikasi yang di jual ke luar wilayah Kabupaten Pekalongan, dan adanya kelangkaan ini sebagian masyarakat, banyak panic buying sehingga mereka membeli LPG 3 Kg untuk stok pribadi.
"Warga masyarakat diimbau untuk tidak panic buying dengan membeli atau menimbun LPG 3Kg, masyarakat agar membeli sesuai keperluan saja."
"Tidak memanfaatkan situasi, untuk menjual LPG dengan harga di atas HET yang sudah ditetapkan oleh pemerintah," imbuhnya.
Kemudian, Pemerintah Kabupaten Pekalongan telah bersurat lagi ke Pertamina permintaan tambahan kembali fakultatif LPG 3kg.
"Dalam 3-4 hari ini, kami bersama pertamina, Hiswana Migas, para agen, menargetkan harga gas 3kg diangka stabil kewajaran yaitu Rp 20 ribu sampai ke level masyarakat," ucapnya.
Akbar mengungkapkan, jika sampai hari Senin (22/4/2024) nanti ternyata harga gas 3kg masih tinggi, pemerintah akan segera melakukan kegiatan operasi pasar di titik-titik yang masih ada harga tinggi itu.
"Silakan diinformasikan saja kepada kami, di mana harga yang masih tinggi, kami nanti akan hadir di situ," ungkapnya.
Sales Area Maneger Pertamina Patra Niaga wilayah Tegal Mahfud mengatakan, Pemkab Pekalongan sudah mengajukan permohonan penambahan diawal bulan April itu ada sekitar 22 ribu tabung, dan sudah direalisasikan.
Lalu, pada hari ini ada penambahan lagi sampai 29.120 tabung . Akhirnya, untuk antisipasi tadi ada angka total 58-an ribu tabung yang diestimasikan ke agen.
"Adanya penambahan tersebut, mungkin didistribusikan selesai dalam beberapa hari ke depan. Itu sudah kami koordinasikan dengan pemerintah daerah, dan ini bisa untuk mengatasi kondisi yang ada di lapangan," kata Sales Area Maneger Pertamina Patra Niaga wilayah Tegal Mahfud.
Pihaknya mengungkapkan, distribusi gas itu ada terus, makannya ia juga butuh bantuan dari masyarakat juga untuk menginformasikan.
Saat disinggung, terkait apakah ada warning apabila ada pangkalan yang tidak sesuai menjual harga gas 3kg?, Mahfud menekankan, sanksi tersebut pasti ada.
"Kalau dari pangkalan sendiri, kalau memang ada penjualan yang tidak sesuai pasti ada tata niaganya, kalau tidak sesuai pasti kami beri sanksi."
"Pangkalan ini, kami wajibkan untuk melakukan penjualan itu sebagian besar ke konsumen langsung, tidak kepada pengecer," ucapnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.