Berita Pekalongan

Koleksi Museum Batik Pekalongan Bertambah, Kini Ada Artefak Arca, Cocok untuk Liburan Tipis-tipis

Museum Batik Pekalongan kini menyimpan benda bersejarah yang ditemukan di Kota Pekalongan.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
Istimewa
4 artefak berupa arca dipamerkan di Museum Batik Pekalongan. 

TRIBUN-PANTURA.COM, PEKALONGAN - Mengoptimalkan perannya sebagai wadah atau tempat, untuk melestarikan warisan budaya peninggalan nenek moyang yang ada di suatu daerah, Museum Batik Pekalongan kini menyimpan benda bersejarah yang ditemukan di Kota Pekalongan berupa 4 arca. 

Kepala Museum Batik Pekalongan, Nurhayati Sinaga menjelaskan, bahwa pihaknya menerima 4 artefak berupa arca dari tim cagar budaya Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Dinparbudpora) Kota Pekalongan.

"Keempat arca antara lain arca Durga Mahisasuramardini, patung arca Ganesha, fragmen tubuh arca Ganesha, dan fragmen perwujudan arca Wisnu," kata Kepala Museum Batik Pekalongan, Nurhayati Sinaga, Kamis (23/5/2024).

Ia menuturkan bahwa keempat arca tersebut ditemukan di gedung bersejarah di Kota Pekalongan, 3 arca di antaranya ditemukan di bangunan Kantor Satwasker, jalan Pemuda No, 50 Pekalongan dan gedung Bakorwil/ rumah eks Karesidenan Pekalongan.

"Arca tersebut disusun di selasar Museum Batik yang menjadi _storyline_ edukasi sehingga pengunjung bisa melihat benda bersejarah saat keluar dari ruang pamer Museum," tuturnya.

Nurhayati menjelaskan, bahwa meskipun bukan termasuk warisan batik tetapi arca merupakan benda sejarah sehingga Museum wajib melestarikan dan mensosialisasikan barang bersejarah yang ada di Kota Pekalongan.

"Ketika keluar dari ruang pamer 1, pengunjung langsung bertemu arca Durga, kemudian keluar keluar pamer II melihat arca Ganesha, kemudian dekat area workshop melihat fragmen tubuh arca Ganesha dan fragmen perwujudan arca Wisnu."

"Sebetulnya ada filosofi lain yang bisa digali lebih, jadi ayo datang ke Museum segera nikmati koleksi yang ada disini dan tentunya dengan mendengar penjelasan dari para pemandu Museum," jelasnya.

Pihaknya menambahkan, saat long weekend ini, dirinya mengajak masyarakat untuk memilih museum sebagai tempat refreshing untuk menghabiskan waktu libur ini.

"HTM Museum Batik sangat murah, tapi kami tentu akan memberikan pelayanan yang terbaik untuk tamu-tamu kami, karena Museum Batik ini penerima 3 sertifikat dari UNESCO."

"Long Weekend tidak berubah, yaitu Rp 3 ribu rupiah untuk pelajar, Rp 7 ribu rupiah untuk umum, dan Rp 20 ribu rupiah untuk mancanegara. Jadi, jangan ragu-ragu untuk ajak keluarga atau teman ke tempat edukasi ini," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved