Berita Pekalongan

Operasional Truk Muatan Tanah di Bojong Pekalongan Dikeluhkan Warga, Ini Penyebabnya

Aktivitas truk pengangkut tanah yang berasal dari Kajen, dikeluhkan warga. Ini penyebabnya.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
Tribunpantura.com/Indra Dwi Purnomo
Truk muatan tanah yang melintas di jalan raya Kajen-Bojong ketika pagi hari saat jam berangkat sekolah. 

TRIBUN-PANTURA.COM, KAJEN - Aktivitas truk pengangkut tanah yang berasal dari Kajen, dikeluhkan warga.

Pasalnya, truk muatan tanah tersebut beroperasi di jam sibuk seperti di jam sekolah dan berangkat kerja.

Pantauan lapangan, Rabu (5/6/2024) terlihat sudah 5 truk membawa muatan tanah ini melaju dari arah Kajen, Kabupaten Pekalongan, sekitar pukul 06.20 WIB ke arah Wiradesa.

Truk muatan tanah ini juga terlihat beriringan sampai tiga unit, sehingga membuat arus lalu lintas terlihat padat.

Bahkan, dari arah sebaliknya pun terlihat iring-iringan truk-truk muatan tanah yang kosong melaju ke arah Kajen.

Diketahui, bahwa jalan Kajen-Bojong ketika pagi hari ini memang jalur ekstra padat.

Dikarenakan, di jalur tersebut banyak anak sekolah, mahasiswa, pekerja yang akan berangka.

Kemudian, di jalan tersebut juga terlihat para pekerja pembangunan pabrik sepatu di Bojong yang berangkat kerja.

Sehingga, terlihat arus lalu lintas padat sedangkan lebar jalan terbatas.

Yanto warga Bojong berharap, truk muatan yang membawa tanah ataupun yang masih kosong tidak beroperasi di jam-jam sibuk.

"Dari pagi hingga sore hari terlihat puluhan truk pengangkut tanah melintas di jalan ini."

"Pagi antara 06-00-08.00 WIB itu kan, jam-jam rawan yaitu jam berangkat sekolah, dan ke tempat kerja. Kasihan kalau harus ngekor truk dump," kata Yanto, Rabu (5/6/2024).

Tidak hanya itu, warga juga harus berjibaku dengan debu yang sangat menggangu.

Apalagi seringkali truk yang membawa muatan tanah itu melebihi batas.

"Walaupun truk muatan ada tutupnya diatas, tapi kadang melebihi batas sehingga muatan jatuh ke bawah, dan kendaraan yang dari belakang terkena imbasnya," ucapnya.

Apabila truk muatan tanah beroperasi pada jam yang padat, juga ditakutkan terjadi kecelakaan.

Karena, tahun lalu ada kecelakaan saat jam sibuk truk tanah terbalik di dekat SMAN 1 Bojong.

"Tahun lalu pas jam sekolah, truk tanah terbalik sehingga terjadi kemacetan panjang."

"Biasanya, ada polisi lalu lintas yang mengatur arus lalulintas di sekitar tikungan kampir dan SMAN 1 Bojong. Tapi, hari ini tidak kelihatan polisi yang mengatur arus lalu lintas," imbuhnya.

Senada juga disampaikan oleh Nur Aini, mengeluhkan jika truk muatan tanah ini beroperasi pagi hari karena sangat membahayakan sekali.

Apalagi, kalau truk sudah beringian di jam sibuk itu yang lebih berat.

"Walaupun rumah saya dekat dengan sekolah anak, tapi saya takut kalau lagi nganterin anak berangkat sekolah. Karena, jalannya padat ditambah ada truk-truk muatan tanah yang melintas," katanya.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Pekalongan Joko Supriyanto ketika dihubungi terkait apakah ada jam operasional truk muatan tanah, pihaknya belum memberikan keterangan. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved