Gempa Guncang Batang

BMKG Ungkap Penyebab Terjadinya Gempa 4,4 Magnitudo yang Guncang Batang

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara, Heri Susanto Wibowo membeberkan penyebab gempa yang mengguncang Kabupaten Batang.

Penulis: dina indriani | Editor: m zaenal arifin
Tribunpantura.com/Dina Indriani
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara, Heri Susanto Wibowo. 

TRIBUN-PANTURA.COM, BATANG - Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara, Heri Susanto Wibowo membeberkan penyebab gempa yang mengguncang Kabupaten Batang pada Minggu (7/7/2024). 

"Gempa diduga dari segmen Pekalongan, segmen itu merupakan salah satu sesar Baribis kendeng karena di Jateng ada 13 segmen aktif yang melintasi dari barat sampai ke timur Jateng," jelasnya di Desa Lebo, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, Senin (8/7/2024).

Heri Susanto menyebut sebenarnya ada gempa susulan berkekuatan 2,2 MG Kabupaten Batang. 

Gempa susulan itu terjadi satu jam setelah gempa utama berkekuatan 4,4 MG.

Heri menjelaskan besar getaran yang dirasakan antara 3 hingga 2 MMI (Modified Mercally Intensity).

Skala 3 MMI dirasakan warga Batang-Pekalongan.

Artinya getaran seperti truk melintas.

Petugas BPBD saat meninjau sejumlah rumah di Desa Lebo,Kecamatan Warungasem yang roboh akibat gempa 4,6 MG di Kabupaten Batang, Minggu (7/7/2024).
Petugas BPBD saat meninjau sejumlah rumah di Desa Lebo,Kecamatan Warungasem yang roboh akibat gempa 4,6 MG di Kabupaten Batang, Minggu (7/7/2024). (Tribunpantura.com/Dina Indriani)

Lalu getaran untuk warga Kabupaten Kendal berskala 2 MMI atau dirasakan sedikit orang dan seperti benda bergoyang.

"Kalau gempa belum bisa diprediksi kapan akan terjadi dan dimana, serta kekuatannya berapa," tuturnya.

Terkait info 4,6 MG, ia menyebut hal itu merupakan info cepat saja.

Berdasarkan data rekaman dari seluruh sensor yang mencatat getaran.

Baca juga: Status Tanggap Darurat, Ini Langkah Pemprov Jateng Bantu Tangani Dampak Gempa di Batang

Pihaknya harus secepat mungkin menyampaikan apabila ada gempa.

Minimal dua menit harus disampaikan setelah itu baru kita update sampai pemutakhiran data.

"Pemutakhirannya 4,4 MG. Tepatnya di sekitar kecamatan Warungasem," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved