Berita Pekalongan

Unsoed Beri Pendampingan Petani Desa Mendolo Pekalongan Kembangkan Lebah Madu Klanceng

Tim Magister Penyuluhan Pertanian Unsoed melakukan pendampingan petani lebah madu di Desa Mendolo, Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
Istimewa
Tim Magister Penyuluhan Pertanian Unsoed melakukan pendampingan petani lebah madu di Desa Mendolo, Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan. 

TRIBUN-PANTURA.COM, KAJEN - Guna mengembangkan budidaya lebah madu klanceng yang berada di Desa Mendolo, Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan, tim Magister Penyuluhan Pertanian Unsoed melakukan pendampingan petani lebah madu di desa pinggiran hutan tersebut.

Direktur Pasca Sarjana Unsoed, Prof. Imam Widhiono, mengatakan, bahwa ia siap menampung produksi lebah madu klanceng yang dihasilkan dari budidaya lebah madu klanceng di Desa Mendolo.

"Tentu hal ini mendorong semangat petani lebah madu klanceng, di Desa Mendolo untuk melakukan budidaya lebah madu klanceng."

"Sebagaimana diketahui, Desa Mendolo merupakan salah satu pusat budidaya lebah madu klanceng yang sedang berkembang di Kabupaten Pekalongan," kata Direktur Pasca Sarjana Unsoed, Prof Imam Widhiono, Minggu (7/7/2024).

Menurutnya, saat ini sudah ada 25 petani yang melakukan usaha budidaya lebah madu klanceng. Koloni lebah madu klanceng yang dibudidayakan sudah mencapai ratusan stup lebah madu klanceng.

Selain itu juga, tim Magister Penyuluhan Pertanian Unsoed juga menyelenggarakan fokus grup diskusi (FGD) pengembangan lebah madu klanceng di Desa Mendolo.

Baca juga: BREAKING NEWS: Hakim Kabulkan Gugatan Praperadilan Pegi Setiawan Terkait Kasus Vina Cirebon

FGD ini dihadiri oleh Cabang Dinas Kehutanan Wilayah IV Pekalongan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pekalongan, Yayasan Swara Owa, Pemerintah Desa Mendolo, Kelompok Tani Hutan Podo Dadi, LMDH Moro Sugih, petani budidaya lebah madu klanceng, dan pemburu madu klanceng.

Tim Magister Penyuluhan Pertanian Unsoed Dr Lilik Kartika Sari selaku koordinator program studi, menyampaikan optimismenya dengan adanya penyuluhan dan pendampingan yang sudah dilakukan ini akan mampu meningkatkan jumlah petani yang melakukan budidaya lebah madu klanceng di Desa Mendolo.

"FGD sendiri menghasilkan beberapa rekomendasi. Di antaranya, pengembangan budidaya lebah madu klanceng di Desa Mendolo dengan cara meningkatkan keberadaan dan fungsi demplot budidaya lebah madu klanceng, meningkatkan ketersediaan pakan lebah, dan meningkatkan modal petani dengan meningkatkan bantuan dari pemerintah, CSR serta sumber lainnya," ucapnya.

Sementara itu, Eko Prasetyo, mahasiswa Magister Penyuluhan Pertanian Unsoed yang berprofesi sebagai penyuluh kehutanan di CDK Wilayah IV Pekalongan, mengatakan, dalam satu tahun petani dapat memanen madu klanceng sebanyak empat kali.

Baca juga: Rincian Harga Emas Antam Hari Ini Mulai 0,5 Gram Hingga 1 Kg, Senin 8 Juli 2024

Dalam sekali pemanenan, satu stup lebah madu klanceng dapat menghasilkan madu sebanyak satu botol sirup. 

"Dalam satu tahun, satu stup lebah madu klanceng dapat menghasilkan madu sebanyak empat botol. Dengan harga Rp 200.000 per botol, maka satu stup lebah madu klanceng dapat menghasilkan penghasilan sebanyak Rp 800.000," katanya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved