Hukum dan Kriminal

Lima Pemuda dari Kelompok Silat Keroyok Pekerja Tol di Semarang, Penyebabnya Berawal Live Tiktok

Sekelompok pemuda dari sebuah perguruan silat melakukan pengeroyokan terhadap pekerja proyek tol Semarang-Demak. Ini penyebabnya.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: m zaenal arifin
Istimewa
Lima pemuda yang mengaku dari perguruan silat melakukan pengeroyokan terhadap pekerja proyek tol karena dianggap menghina perguruan mereka, di Mapolrestabes Semarang, Senin (8/5/2024). 

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG – Sekelompok pemuda diduga dari sebuah perguruan silat melakukan pengeroyokan terhadap pekerja proyek tol Semarang-Demak bernama Yuli Susanto (23) di sebuah rumah kontrakan di Pulosari Raya, Kelurahan Genuksari, Kecamatan Genuk, Kota Semarang.

Kasus pengeroyokan ini dipicu oleh korban Yuli yang dinilai para tersangka telah melakukan penghinaan terhadap kelompok silat mereka yakni Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).

Sebab, Yuli sebelum peristiwa pengeroyokan melakukan siaran langsung TikTok dengan menggunakan kaos bertuliskan Pasukan Anti Kirik (Panatik) dengan gambar anjing dengan garis strip.

Sontak dari kejadian live tersebut, kelima tersangka yang digawangi Rendi Dafid Saputra (19) menghajar korban di rumah kontrakan tersebut, Sabtu, 27 Juli 2024 sekira pukul 04.00 WIB.

Rendi dalam menghajar korban tak sendiri melainkan dibantu oleh keempat tersangka masing-masing Galih Pandu Kirana warga Jomblang, Candisari, Kota Semarang.

M Rizal Sahidudin (24) warga Keradenan, Kabupaten Blora. Gravaldi Sutan (23) warga Sendangguwo, Tembalang.

Dan Shakhih Yudi Ardinata (22) warga Candisari, Purwodadi, Kabupaten Grobogan. 

“Sebelum pengeroyokan kami sempat datangi korban untuk meminta kaos itu secara baik-baik. Sempat tarik-tarikan rebutan kaos tapi tidak jadi kami ambil,” papar tersangka Yudi Ardinata di Mapolrestabes Semarang, Senin (8/5/2024).

Lantaran korban tak mau memberikan kaos itu, dia bersama teman-temannya pergi ke sebuah acara di daerah Ungaran, Kabupaten Semarang.

Keesokan paginya, dia menyusul para tersangka lainnya ke rumah kontrakan korban. 

Di saat itulah, korban sudah dianiaya oleh keempat temannya. 

“Saya hanya nendang punggung, habis itu teman-teman saya suruh bubar,” jelas Yudi.

Kasus pengeroyokan itu dipicu karena Rendi gemas akan tingkah korban yang beberapa kali siaran langusng TikTok memakai kaos Panatik

Dia yang masih satu kontrakan dengan korban lalu mengadukan ke teman-teman satu perguruannya.

“Korban suka bikin ulah bikin grup Instagram panatik, live Tiktok pakai kaos Panatik suka senggol grup silat lainnya. Lalu saya mengabari Yudi sama teman-teman. Mereka lalu saya ajak kontrakan untuk menemui korban,” ujar tersangka Rendi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved