Berita Pekalongan
Dinarpus Kota Pekalongan Dorong Minat Baca Masyarakat Melalui Gerakan Ayo Membaca
Gerakan ayo membaca diikuti pelajar sekolah dari jenjang SD, SMP, dan SMA hingga perguruan tinggi, serta guru pendidik, pengelola Perpustakaan.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, PEKALONGAN - 1.000 pelajar sekolah di Kota Pekalongan antusias mengikuti gerakan ayo membaca.
Kegiatan ini menjadi rangkaian kegiatan gelaran festival literasi tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kota Pekalongan bersama Bunda Literasi Kota Pekalongan, Inggit Soraya, di Lapangan Mataram Kota Pekalongan, Kamis (5/9/2024).
Gerakan ayo membaca diikuti pelajar sekolah dari jenjang SD, SMP, dan SMA hingga perguruan tinggi, serta guru pendidik, pengelola Perpustakaan Masyarakat (Perpusmas) juga pegiat literasi di Kota Pekalongan.
Bunda Literasi Inggit Soraya menyambut baik adanya kegiatan, kampanye ayo membaca ini untuk meningkatkan minat membaca di kalangan pelajar dan masyarakat sekaligus Indeks Pembangunan Literasi Manusia (IPLM) Kota Pekalongan.
Mengingat, di era globalilsasi ini, masyarakat harus mampu bersaing untuk dapat bertahan dari segala tekanan dari dunia luar. Agar menjadi Sumber Daya Manusia yang handal dan memperoleh banyak inspirasi, maka perlu banyak membaca buku.
"Sebab, dengan banyak membaca buku kita akan dapat meningkatkan pengetahuan Sumber Daya Manusia (SDM), meningkatkan kecerdasan untuk pengembangan diri sendiri, menumbuhkan sikap kritis, kreatif dan inovatif."
"Sehingga, kita akan menjadi SDM yang dapat bersaing dan menjadi Generasi Emas," ucapnya.
Disampaikan Inggit, tingkat gemar membaca masyarakat Indonesia masih dalam taraf yang memprihatinkan, jika dibandingkan dengan negara lain.
Di Indonesia sendiri tingkat gemar membaca masih 0,001 persen. Artinya dalam 1.000 orang hanya terdapat 1 orang yang gemar membaca, hal ini sangat ironis sekali.
Oleh karena itu, dengan adanya kampanye ayo membaca ini, Inggit berharap gerakan budaya gemar membaca di Kota Pekalongan khususnya dapat meningkat, karena disini telah hadir 1.000 para pemuda pejuang literasi dan relawan-relawan pustakawan yang akan memperkuat barisan dalam meningkatkan budaya gemar membaca masyarakat di sekitar.
"Tak lupa, kami juga mengajak pelajar dan masyarakat untuk membiasakan diri meluangkan waktu paling tidak 15 menit setiap harinya untuk membaca. Dengan membaca, dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang dimiliki."
"Gerakan ayo membaca ini diharapkan mampu, menumbuhkan kecintaan pelajar dan masyarakat untuk kembali membaca buku, tidak hanya buku pelajaran namun jenis buku lain yang digemari," imbuhnya.
Amora, murid SDN Kraton 1 Kota Pekalongan mengatakan, sangat senang bisa turut serta dalam acara gerakan ayo membaca bersama pelajar sekolah lainnya.
Ia mengaku telah memiliki ketertarikan terhadap buku bacaan sejak kecil karena orangtuanya sering membacakan buku-buku dongeng sebelum ia tidur.
"Senang, waktu kecil ayah dan ibu sering membacakan buku dongeng juga sebelum saya tidur."
"Ketika jam istirahat, Saya sering pergi ke perpustakaan sekolah untuk pinjam buku-buku dongeng ataupun membaca beberapa buku pelajaran untuk menambah wawasannya," katanya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.