Berita Kudus

Melihat Tradisi Golok-golok Menthok Saat Maulid Nabi Muhammad di Kudus, Ini Maksudnya

Warga Demaan Kabupaten Kudus menggelar kirab golok-golok menthok untuk memperingati jasa Nabi Muhammad dalam memerdekakan perempuan.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: m zaenal arifin
Tribunpantura.com/Rezanda Akbar D
Keranjang berisikan jajan pasar yang dibagikan kepada para anak-anak perempuan dalam tradisi Golok-golok Menthok di Kudus. 

TRIBUN-PANTURA.COM, KUDUS - Pada momen perayaan maulid Nabi Muhammad SAW, warga Demaan Kabupaten Kudus menggelar kirab golok-golok menthok untuk memperingati jasa Nabi Muhammad dalam memerdekakan perempuan. 

Pada kirab ini, para peserta membawa keranjang bambu berisikan jajanan pasar yang nantinya akan dibagikan kepada para anak perempuan.

Ketua panitia, Handoko mengatakan golok-golok menthok memiliki arti tersendiri.

Yakni berasal dari dua kata, golok dan menthok.

Golok yakni senjata yang diartikan sebagai kekerasan dan menthok yang diartikan sebagai akhir.

Zaman dahulu saat jahiliah, perempuan sering mendapat perlakuan diskriminatif, bahkan sering dianggap sebagai aib di masyarakat.

Baca juga: Ini Sosok Wali Kota Tegal yang Didukung Kalangan Akademisi

Sehingga golok-golok menthok ini menjadi pengingat masyarakat akan jasa Nabi Muhammad SAW yang telah mengangkat derajat perempuan.

"Digelar agar kita cinta kepada nabi jiwa kita ditanam sedemikian rupa. Ini adalah salah satu tradisi di Jateng khususnya di Kudus, masjid ini sudah mengadakan 3 kali setelah Covid. Sebelum Covid sering digelar tahunan," ujar Handoko Senin (16/9/2024) malam.

Dia mengatakan kegiatan ini digelar untuk menanamkan cinta kepada Nabi Muhammad SAW.

Pada acara itu, sekitar seribu keranjang berisi jajanan pasar dibagikan kepada para anak-anak khususnya perempuan.

"Ini merayakan dan jadi simbol dari perempuan untuk bangkit," tambahnya.

Baca juga: Pengurus PCNU Kota Tegal Masa Khidmat 2024-2029 Dilantik, Ini Pesan Pj Wali Kota Dadang Somantri

Sementara itu, Ani seorang pengunjung mengatakan bahwa kegiatan ini membuatnya senang.

"Sebagai perempuan saya senang ada kirab kebudayaan yang ternyata melambangkan kemerdekaan perempuan. Ini saya dapat satu keranjang, dikasih sama panitia," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved